Terungkap! BPOM Lagi Kaji Vaksin AstraZeneca, 3 Lagi Menyusul

Terungkap! BPOM Lagi Kaji Vaksin AstraZeneca, 3 Lagi Menyusul

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Selain mengeluarkan ijin penggunaan darurat untuk vaksin coronavac pada...

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain mengeluarkan ijin penggunaan darurat untuk vaksin coronavac pada usia lansia, BPOM mengungkapkan juga sedang mengaji izin pada izin vaksin Covod-19 AstraZeneca.

"Saat ini telah mulai dievaluasi secara rolling submision oleh Badan POM, vaksin dari Astrazeneca dan beberapa vaksin yang segera mendaftarkan untuk mendapatkan emergency use authorization adalah Sinopharm, Moderna dan Novavax," kata Juru Bicara Vaksin, Lucia Rizka Andalusia dalam Konperensi Pers Online, Senin (8/2/2021).

Lucia menjelaskan jika emergency use authorization atau EUA akan diterbitkan setelah semua data dukung lengkap. Selain itu izin akan diberikan saat vaksin dinyatakan aman, berkhasiat dan bermutu.


Dia menyebutkan jika uji klinis tersebut tidak perlu melakukannya di Indonesia. Sebab Badan POM bisa mengevaluasi hasil uji klinis dari negara lain yang melakukannya.

"Bahwa pemberian emergency use authorization dapat dilakukan Badan POM dengan mengevaluasi hasil uji klinis yang diperoleh dari negara lain untuk mendapatkan data keamanan, khasiat dan mutu produk dan laporan produksinya," jelasnya.

Menurut Lucia, asalkan sudah mendapatkan bukti yang kuat dalam menentukan khasiat dan keamanan vaksin dari negara lain jadi tak perlu melakukan uji klinis di Indonesia. Jadi dia mengatakan Indonesia tetap menerapkan standard dan kriteria dalam pemberian EUA.

"Oleh karena itu kita tetap menerapkan standard dan kriteria pemberian EUA dengan standard yang telah ditetapkan," kata Lucia.

Dalam kesempatan yang sama, Lucia menjelaskan jika Indonesia telah memutuskan tujuh jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan. Yakni Sinovac, Sinopharm, Astrazeneca, Pfizer, Novavax, Moderna dan Biofarma.

Namun sejauh ini memang baru Sinovac yang mengantongi ijin penggunaan darurat yang dikeluarkan Januari lalu. Menyusul pemberian ijin untuk digunakan 18-59 tahun, Badan POM juga telah mengeluarkan EUA untuk Coronavac bagi orang diatas 60 tahun.

Pemberian ijin ini setelah mendapatkan data dari uji klinis 1 dan 2 di China serta uji klinis 3 di Brasil. EUA untuk lansia telah dikeluarkan Badna POM di minggu lalu.

"Maka pada tanggal 5 Februari 2021 Badan POM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan atau emergency use authorization vaksin coronavac untuk usia diatas 60 tahun dengan dosis dua kali suntuk dan dalam selang waktu 28 hari," ungkapnya.


[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Berita dengan kategori