Barongsai Terancam Punah di Perbatasan RI-Malaysia, Warga: Hanya Diarak Pakai Mobil

Barongsai Terancam Punah di Perbatasan RI-Malaysia, Warga: Hanya Diarak Pakai Mobil

Terbaiknews - NUNUKAN– Perayaan Imlek tahun 2021 menjadi perayaan yang dikeluhkan etnis Tionghoa di...

NUNUKAN, – Perayaan Imlek tahun 2021 menjadi perayaan yang dikeluhkan etnis Tionghoa di perbatasan RI – Malaysia, di kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Bagaimana tidak, Imlek 2572 yang menandai masuknya shio kerbau logam dan dipercaya penuh aura positif dan keberkahan bagi warga Tionghoa, masih belum demikian terasa dengan hilangnya barongsai di Nunukan.

‘’Sudah lama sekali kita tidak menikmati atraksi barongsai di Nunukan, Imlek di Nunukan itu, ada prihatin juga sedihnya, saya lupa kapan terakhir kali barongsai Nunukan tampil,’’ujar Humas Klenteng San Sen Kong Nunukan Suswanto, Senin (8/2/2021).

Tidak Ada Atraksi Barongsai dan Karnaval Naga dalam Perayaan Cap Go Meh Tahun Ini

Sudah bertahun tahun, Imlek di Nunukan dirayakan tanpa barongsai.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab hilangnya barongsai di Nunukan, meninggalnya pelatih barongsai, berpengaruh dengan eksistensi kesenian tari singa tersebut.

Selain itu, nihilnya SDM dan mindset masyarakat setempat yang masih beranggapan selain Tionghoa tidak boleh latihan barongsai, menjadi alasan lain.

‘’Jadi setiap Imlek, kita hanya bisa mengarak keliling barongsai pakai mobil, nyaris punah barongsai di Nunukan,’’kata Suswanto.

Selain hilangnya barongsai, mereka juga tidak bisa mudik karena kebijakan di masa Covid-19.

Padahal, kata Suswanto, ada filosofi yang selama ini dipegang teguh etnis Tionghoa ‘Tidak peduli seberapa jauh orang China pergi merantau dari rumah, mereka akan melakukan apa saja untuk berkumpul keluarga pada malam tahun baru’.

‘’Mau bagaimana lagi, sedih sih, tapi kita masih bisa video call, meski kepuasannya beda dengan berkumpul bersama keluarga besar,’’ujarnya lagi.

Berita dengan kategori