Izinkan Lansia Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac, BPOM Ingatkan untuk Berhati-hati

Izinkan Lansia Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac, BPOM Ingatkan untuk Berhati-hati

Terbaiknews - - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi persetujuan untuk penyuntikan vaksin...

, - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi persetujuan untuk penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac bagi orang lanjut usia (lansia).

Adapun definisi lanjut usia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, selama ini penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac baru diperbolehkan untuk kelompok usia 18-59 tahun saja.

Vaksin untuk TNI-Polri Baru Tersedia di Akhir Februari

“Berdasarkan hasil pembahasan, pada tanggal 5 Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan EUA vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun dengan dua dosis penyuntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,” ujar Penny dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021).

Penny menjelaskan, izin ini diterbitkan seiring ditemukannya angka kematian yang tinggi pada kelompok lansia karena Covid-19.

Atas dasar itu, menjadi keharusan bagi pemerintah untuk memberikan vaksin CoronaVac untuk diberikan pada kelompok lansia.

“Mengingat bahwa populasi lansia merupakan populasi beresiko tinggi, maka pemberian vaksin ini juga harus dilakukan secara hati-hati. Kelompok lansia cenderung memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang harus diperhatikan dalam penggunaan vaksin ini,” kata dia.

RS Pelni Sediakan Layanan Vaksin Mandiri Berbayar, Benar atau Hoaks?

Penny menambahkan, BPOM juga telah melakukan pemantauan terhadap proses uji klinis I dan II di China terhadap orang yang berusia 60 tahun ke atas.

Hasilnya, dari 400 orang lansia yang disuntikan mencatatkan hasil imunitas yang baik setelah pemberian dosis kedua, yakni tingkat imunitasnya menujukan di angka 97,96 persen.

“Jadi setelah 28 hari pemberian dosis kedua kadar antibodI masih tinggi di 97,98 persen subjek yang mengikuti uji klinis. Keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik dengan data keamanan yang dapat ditolerir dengan baik, serta tidak ada efek samping yang serius,” ungkapnya.

Sedangkan hasil uji klinisi ke III yang dilakukan di Brazil yang dilakukan terhadap lansia menunjukan hasil yang baik.

Pfizer Targetkan Pendapatan Rp 210 Triliun dari Penjualan Vaksin Covid-19

Tak terdapat efek samping berupa kematian terhadap 609 lansia yang telah disuntikan.

“Dari hasil study klinik yang telah dilakukan juga efek samping yang umum terjadi ringan, yaitu nyeri, mual, deman, bengkak, merah pada kulit dan sakit kepala,” ucap dia.

Berita dengan kategori