Warga Tionghoa Bersiap Sambut Tahun Baru Imlek 2572

Warga Tionghoa Bersiap Sambut Tahun Baru Imlek 2572

Terbaiknews - Pencucian kimsin atau patung para suci di Kelenteng Boen Tek BioBanyumasJawa TengahJumat (5/2). (Sumarwoto/Antara)

–Warga Tionghoa dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan sekitarnya bersiap menyambut Tahun Baru Imlek 2572. Tahun ini merupakan tahun kerbau logam atau kerbau emas.

Di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Boen Tek Bio, Banyumas, sejumlah warga Tionghoa dibantu simpatisan dan warga sekitar mulai membersihkan lingkungan maupun peralatan ibadah serta memandikan kimsin (rupang) atau patung para suci yang tersimpan di kelenteng itu. Selain kimsin, mereka juga membersihkan altar Mbah Kuntjung di salah satu sudut Kelenteng Boen Tek Bio sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur masyarakat Kejawen tersebut.

Mbah Kuntjung diyakini telah membantu para leluhur (kongco) warga Tionghoa di Banyumas dalam memberikan berkah bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Juru Bicara Kelenteng Boen Tek Bio Sobitananda mengatakan, seiring dengan situasi pandemi Covid-19, pihaknya harus saling menyadari dan mawas diri.

”Oleh karena itu, menyambut Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada 12 Februari, kegiatan kami di TITD Boen Tek Bio Banyumas sangat terbatas dan sangat sederhana. Hanya beberapa orang melakukan jamasi (jamasan),” kata Sobitananda seperti dilansir dari Antara, Jumat (5/2).

Menurut dia, jamasan atau pencucian kimsin serta peralatan ibadah lainnya direncanakan selesai dalam tiga hari sebelum ditempatkan kembali ke altar masing-masing. Setalah itu, lilin, hio, maupun lampu meja altar, mulai dinyalakan.

Saat malam pergantian tahun, kata Sobitananda, penyalaan lilin pengharapan yang biasanya dilakukan para tamu, pada malam Tahun Baru Imlek 2572 akan diwakilkan kepada pengurus Kelenteng Boen Tek Bio. Dengan demikian, sebagian besar umat dan simpatisan tidak datang ke Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas saat malam pergantian tahun.

”Selanjutnya saat sembahyang Sia An pada 14 Februari yang ditujukan untuk menyambut turunnya para suci dari langit, maupun sembahyang Khing Tie Kong atau sembahyang Tuhan dilakukan pribadi beberapa pengurus, tidak melibatkan umat dan simpatisan,” ujar Sobitananda.

Menurut dia, kegiatan sembahyang Ciswak masal dan ruwatan putra sulung juga diwakilkan kepada pengurus kelenteng tanpa mengundang massa. Pihaknya telah memberikan imbauan dan informasi kepada umat dan simpatisan Kelenteng Boen Tek Bio bahwa tidak ada sembahyang masal.

Kendati demikian, dia mengatakan, bagi umat dan simpatisan yang ingin melakukan sembahyang secara pribadi tetap dipersilakan asalkan tidak bergerombol. Sebab, pihaknya tidak ingin Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Dia menambahkan, sembahyang yang diwakilkan kepada pengurus juga dilakukan secara bergantian dengan jumlah peserta dibatasi maksimal 10 orang per kelompok.

”Terakhir, perayaan Cap Go Meh kami tiadakan, hanya akan ada sembahyangan Cap Go Meh untuk mengucap syukur atas berkah datangnya Tahun Baru Imlek. Kami bersyukur dengan datangnya tahun yang baru karena di tahun yang lalu dikasih kesehatan, keselamatan, dan rezeki yang baik,” kata Sobitananda.

Sobitananda mengharapkan, pada tahun kerbau emas, bangsa Indonesia menjadi lebih kuat, makin semangat dalam bekerja dan berusaha untuk memperbaiki kehidupan keluarga maupun kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

”Kami punya harapan yang luar biasa pada tahun kerbau emas ini. Tahun ini adalah tahun bekerja keras sesuai dengan visi dan misi Bapak Presiden Joko Widodo, kerja, kerja, dan kerja. Semoga ini juga menginspirasi kita semua untuk bisa memperbaiki ketertinggalan kita selama satu tahun mengalami pandemi. Secara ekonomi, kehidupan sosial, kita pun mengalami keterpurukan, tahun ini seiring dengan penanganan pandemi menggunakan vaksin dan protokol kesehatan yang makin ketat, semoga pandemi bisa dikendalikan kemudian kehidupan kita makin baik,” ucap Sobitananda.

Saksikan video menarik berikut ini:

Berita dengan kategori