Pengusaha Bernapas Lega, Baja Impor China Dihambat Masuk RI

Pengusaha Bernapas Lega, Baja Impor China Dihambat Masuk RI

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Setelah mendapat desakan keras dari industriKomite Pengamanan...

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mendapat desakan keras dari industri, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) akhirnya melakukan perpanjangan penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan (safeguards) atas lonjakan jumlah impor produk baja jenis I dan H section dari baja paduan lainnya terhitung mulai 2 Februari 2021.

Hal ini usai adanya permohonan dari PT Gunung Raja Paksi, Tbk sebagai penghasil produk I dan H section dari baja paduan lainnya pada 7 Januari 2021 lalu. Produk I dan H section dari baja paduan lainnya terdiri dari dua nomor Harmonized System (HS) 8 digit, yaitu Ex.7228.70.10 dan Ex. 7228.70.90. Uraian dan nomor HS tersebut sesuai dengan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) tahun 2017.

"Dari bukti awal permohonan yang diajukan PT Gunung Raja Paksi, KPPI menemukan adanya lonjakan jumlah impor produk I dan H section dari baja paduan lainnya. Selain itu, terdapat indikasi awal mengenai kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami industri dalam negeri sebagai akibat lonjakan impor tersebut," ujar Ketua KPPI Mardjoko dalam keterangan resmi, Kamis (4/1/21).


Kerugian serius atau ancaman kerugian serius tersebut terlihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri pada 2017-2020. Indikator tersebut, antara lain penurunan keuntungan secara terus menerus yang diakibatkan dari menurunnya volume produksi dan volume penjualan domestik, menurunnya kapasitas terpakai, berkurangnya jumlah tenaga kerja, serta menurunnya pangsa pasar industri dalam negeri di pasar domestik.

"KPPI mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk mendaftar sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (interested parties) selambat-lambatnya 15 hari sejak tanggal pengumuman ini," kataÂMardjoko.

Industri bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk melindungi industri dalam negeri. Jika tidak, Baja impor terutama dari China kerap menghantui industri lokal karena harga yang bersaing bisa mengobrak-abrik pasar domestik. Hal ini juga berpotensi menciptakan pengangguran anyar.

"Baja impor terutama dari Cina dijual sangat murah di Indonesia. Jika dibiarkan, industri baja nasional akan bangkrut dan 100 ribu karyawan terancam PHK massal," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal beberapa waktu lalu.


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Berita dengan kategori