Minim Eksplorasi, Target Produksi Minyak Pesimistis Tercapai

Minim Eksplorasi, Target Produksi Minyak Pesimistis Tercapai

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Pemerintah memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph)...

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 mendatang. Namun demikian, dengan minimnya kegiatan eksplorasi saat ini dan tak ada temuan cadangan minyak besar, target tersebut pesimistis tercapai.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, untuk mencapai target ini, eksplorasi harus digenjot demi mendapatkan temuan baru.

"Lapangan sudah tua dan cadangan kita semakin berkurang. Eksplorasi masih sedikit sekali, dalam tiga tahun terakhir belum ada penemuan cadangan migas yang signifikan," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (08/02/2021).


Mamit menyebut cadangan minyak Indonesia saat ini tidak terlalu banyak, sehingga pesimistis untuk bisa mencapai target 1 juta bph pada 2030, meskipun Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan berbagai upaya.

"Cadangan tidak terlalu banyak, buat saya 1 juta bph itu impian. Realisasi, saya agak pesimis bisa tercapai dalam sembilan tahun ke depan," paparnya.

Lebih lanjut Mamit mengatakan, target 1 juta bph ini menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain Kementerian ESDM, SKK Migas juga bertanggung jawab melakukan pengawasan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Minim Eksplorasi, Target Produksi Minyak Pesimistis TercapaiFoto: Target Produksi Minyak 1 Juta BOPD Sulit Tercapai, Ini Sebabnya(CNBC Indonesia TV)
Target Produksi Minyak 1 Juta BOPD Sulit Tercapai, Ini Sebabnya(CNBC Indonesia TV)

"Jadi, kalau saya melihat ini memang harus menjadi tanggung jawab pemerintah, Kementerian ESDM dan SKK Migas, karena jelas wacana ini dari pemerintah," paparnya.

Menurutnya, waktu yang tersisa sembilan tahun ini sangat berat dengan kondisi saat ini ketika banyaknya tantangan sektor migas. Apalagi, lanjutnya, lapangan-lapangan migas sudah mengalami penurunan produksi cukup besar.

"Buat saya sembilan tahun ke depan bukan waktu yang panjang. Untuk produksi minyak, prosesnya sangat panjang, dengan kondisi sekarang cadangan 22 miliar barel, pak Menteri bilang sembilan tahun akan habis kalau tidak ada temuan cadangan minyak baru," tuturnya.

Meski menurutnya sulit tercapai, namun target tersebut tidak perlu direvisi agar bisa menjadi cambuk bagi pemerintah dan SKK Migas dalam menggenjot produksi.

"Sehingga impian ini bisa dicapai dan akhirnya happy ending mudah-mudahan," harapnya.


[Gambas:Video CNBC]

(wia)

Berita dengan kategori