Kasus Intoleransi di Sekolah Ada Karena Eksklusifitas

Kasus Intoleransi di Sekolah Ada Karena Eksklusifitas

Terbaiknews - Ilustrasi siswi berhijab (Imam Husein/Jawa Pos)

JawaPos.com – Kasus intoleransi di dunia pendidikan baru saja terjadi beberapa waktu lalu di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat. Kala itu, seorang siswi non muslim diwajibkan mengenakan jilbab oleh sekolah tersebut.

Menurut Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid, hal ini bisa terjadi karena ada praktik agama eksklusif. Jadi, peraturan yang menyangkut agama tersebut harus dilaksanakan atau diformalisasikan oleh para murid.

“Soal seragam, formalisasi seragam khusus keagamaan itu bagian dari sini (agama eksklusif, Red), tentang dunia pendidikan, ruang untuk menyemai nilai-nilai kebangsaan Indonesia,” terang dia dalam diskusi daring Sekolah Sebagai Penyemai Toleransi Respon Terhadap SKB Tiga Menteri, Senin (8/2).

Alissa pun mengutip perkataan Gus Dur yang mengatakan bahwa Indonesia ada karena keberagaman. Artinya, Indonesia merupakan gagasan yang lahir dari keberagaman.

“Indonesia itu gagasan kok, justru karena ada keberagaman, maka butuh gagasan yang mengikat kita semua, karena itu yang beda jangan di sama-samakan dan yang sama jangan di beda-bedakan,” tutur dia.

Dari hal ini, kata dia Indonesia membutuhkan masyarakat yang memahami cara untuk mengelola diri mereka sendiri dalam beragama sampai dengan memiliki wawasan yang luas.

“Apa yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini, kita butuh warga bangsa yang tentu dia cakap mengelola dirinya dan kehidupannya, dia punya kearifan indonesia dan dia punya wawasan global. Ini harus kita pastikan bahwa masyarakat Indonesia itu berwawasan global, tetapi akar kearifan Indonesia itu sangat penting,” tutup dia.

Berita dengan kategori