BPOM: Uji Klinis Sinovac untuk Lansia, Imunogenesitas 97,96%

BPOM: Uji Klinis Sinovac untuk Lansia, Imunogenesitas 97,96%

Terbaiknews - JakartaCNBCÂIndonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan vaksin...

Jakarta, CNBCÂIndonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia dengan pertimbangan uji klinis dan menekan dampak terburuk bagi lansia. Hasil uji klinis di China menunjukkan imunogenesitasÂvaksin sinovac untuk lansia mencapai 97,96%

"Setelah 28 hari pemberian dosis kedua, titer antibodi masih tinggi di 97,96%," jelas Kepala BPOM Penny K Lukito, Minggu (7/2/2021).

Pada uji klinis fase 1 dan 2 dilakukan China dengan subjek lansia sekitar 400 orang, diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 28 hari. Sisi keamanan dapat ditoleransi, tidak ditemukan efek samping serius derajat ketiga yang dilaporkan.


Sedangkan uji klinis fase 3 di Brasil melibatkan 600 subjek lansia usia 60 tahun ke atas menunjukkan vaksin aman, tidak ada efek samping serius derajat ketiga yang dilaporkan.

"Efek samping yang umumnya terjadi adalah ringan, yakni nyeri pada tempat suntikan, mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit, dan sakit kepala," papar Penny.

Mengingat lansia termasuk kelompok yang rentan terhadap kondisi komorbid, Penny menekankan bahwa screening sebelum vaksinasi menjadi sangat penting dilakukan.


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Berita dengan kategori