BPOM Resmi Izinkan Vaksin Sinovac untuk Lansia, Ini Alasannya

BPOM Resmi Izinkan Vaksin Sinovac untuk Lansia, Ini Alasannya

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menyetujui vaksin buatan...

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menyetujui vaksin buatan Sinovac, CoronaVac sebagai vaksin yang dapat diberikan bagi lansia di atas 60 tahun.

Kepala BPOM, Penny Lukito menjelaskan BPOMÂalasan pemberian itu karena pihaknya sudah melakukan pemeriksaan data uji klinis yang dilakukan di dua negara yaitu Brazil dan China. Selain itu, lansia merupakan usia yang rentan dari risiko berat dari covid-19.

"Akhir Januari uji klinis fase kedua di China dan fase ketiga di Brazil pada kelompok usia di atas 60 mencapai subjek yang cukup memadai dan telah diserahkan ke BPOM," Ujar Penny dalam konferensi via zoom, Minggu (07/02/2021).


Kelompok lansia diketahui menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap virus Covid-19 dimana angka kematian lansia mengisi 47,3 persen dari angka kematian akibat Covid-19. CoronaVac diharapkan mampu menurunkan resiko kematian bagi lansia serta mengurangi pertambahan angka infeksi di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil uji klinik baik di China maupun Brazil, vaksin CoronaVac terbukti efektif serta tidak memiliki resiko kematian.

" Uji klinis fase satu dan dua di China yang melibatkan subjek lansia sekitar 400 orang dan menunjukkan vaksin coronavac yang diberikan dengan dua dosis vaksin, dengan jarak 28 hari menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik dimana peningkatan kadar antibodi yang setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,6 persen," ujar Penny.

Dari uji klinis yang dilakukan di Brazil juga menunjukkan hasil yang meyakinkan sehingga vaksin CoronaVac dianggap bisa memberikan solusi bagi para lansia.

"Uji klinik fase ketiga di Brasil yang melibatkan subjek lansia 600 orang telah diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin pada kelompok 60 tahun ke atas menunjukkan vaksin aman tidak ada efek samping berupa kematian," kata Penny.

Meski demikian, berdasarkan data hasil uji klinis di Brazil, vaksin CoronaVac menimbulkan gejala ringan bagi 1,1 persen dari jumlah pasien yang menjadi subjek. Adapun efek samping ringan yang dimaksud adalah mual, demam, kulit memerah nyeri hingga sakit kepala.


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Berita dengan kategori