AS Setop Dukungan ke Arab Saudi soal Yaman, Ada Apa?

AS Setop Dukungan ke Arab Saudi soal Yaman, Ada Apa?

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Presiden Joe Biden menghentikan dukungan Amerika Serikat (AS) untuk...

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joe Biden menghentikan dukungan Amerika Serikat (AS) untuk "kampanye militer" yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Pengganti Donald Trump itu menuntut agar perang yang sudah berjalan lebih dari enam tahun "diakhiri."

Dilansir Reuters, Biden juga menunjuk diplomat veteran AS Timothy Lenderking sebagai utusan khusus AS untuk Yaman. Ini dilakukan dalam upaya meningkatkan diplomasi Amerika guna mengakhiri perang yang disebutnya bencana kemanusiaan itu.Â


"Perang ini harus diakhiri," kata presiden dari Partai Demokrat itu saat berkunjung ke Departemen Luar Negeri AS di Washington, dikutip Jumat (5/2/2021).

"Dan untuk menggarisbawahi komitmen kami, kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan."

Langkah tersebut merupakan kebalikan dari kebijakan pemerintahan Obama dari Partai Demokrat dan Trump dari Partai Republik. Biden adalah wakil presiden dalam pemerintahan Obama.
"Pada saat yang sama, Arab Saudi menghadapi serangan rudal, serangan UAV (drone) dan ancaman lain dari pasukan yang disuplai Iran di banyak negara. Kami akan terus mendukung dan membantu Arab Saudi mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya serta rakyatnya," tambah Presiden asal Delaware itu.

Arab Saudi tak mengomentari soal keputusan AS di Yaman. Namun negeri Raja Salman menyambut baik pernyataan Biden soal komitmennya terhadap pertahanan negara tersebut dalam mengatasi ancaman khususnya pendukung Iran.
Sebelumnya, koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015. Ini guna mendukung pasukan pemerintah yang memerangi pemberontak Houthi yang berpihak pada Iran.

Pejabat PBB berusaha menghidupkan pembicaraan damai untuk mengakhiri perang. Karena penderitaan negara itu makin buruk dengan krisis ekonomi, jatuhnya mata uang, dan pandemi Covid-19.
Di bawah pemerintahan Trump, kebijakan tentang Yaman adalah salah satu isu utama dari kampanye sanksi "tekanan maksimum" terhadap Iran. Hal tersebut terkait pengembangan nuklir Iran.


[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Berita dengan kategori