Antibodi Manjur 97,9 Persen, BPOM Izinkan Vaksin Sinovac Untuk Lansia

Antibodi Manjur 97,9 Persen, BPOM Izinkan Vaksin Sinovac Untuk Lansia

Terbaiknews - ILUSTRASI. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac yakni CoronaVac untuk lansia. (Reuters)

– Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac yakni CoronaVac untuk lansia. Keputusan ini diambil setelah memonitoring perkembangan uji klinis pada lansia yang dilaksanakan di Brasil dan juga di Tiongkok.

Sebelumnya, perusahaan asal Tiongkok itu telah merilis data uji klinis tahap I dan tahap II pada orang dewasa sehat berusia 60 tahun ke atas. Hasilnya menunjukkan vaksin akan aman dan stabil

“Terkait vaksinasi dan penggunaan vaksin CoronaVac ini, terdapat banyak pertanyaan dan sekaligus pemintaan dari berbagai kalangan bahwa melihat dari angka kematian akibat Covid-19 pada umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut (lansia), maka kelompok populasi ini seharusnya juga menjadi prioritas untuk memperoleh hak akses vaksin yang sama,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan virtual, Minggu (7/2).

Maka, BPOM berkomunikasi dengan pihak terkait sebagai upaya mendapatkan data-data keamanan dan khasiat yang menunjang untuk penggunaan vaksin pada kelompok lansia. Penny mengungkapkan pada akhir Januari 2021, berdasarkan uji klinis fase 2 di Tiongkok dan fase 3 di Brasil pada kelompok usia 60 tahun ke atas telah mencapai jumlah subjek yang memadai dan diserahkan kepada BPOM untuk dievaluasi.

Sinovac Umumkan Vaksin Covid-19 Buatannya Aman Untuk Lansia

“Selain melakukan evaluasi terhadap perkembangan data uji klinik yang dilakukan pada kelompok lansia, kami menjalin komunikasi dengan pihak terkait sebagai upaya untuk mendapatkan data-data keamanan dan khasiat yang menunjang penggunaan vaksin pada kelompok lansia,” ungkap Penny.

“Selain itu, Sinovac juga telah memiliki data penggunaan vaksin untuk kelompok lansia pada uji klinik fase 2,” lanjutnya.

Tingkat Antibodi Manjur Hingga 97,96 Persen

Penny mengungkap bahwa dari uji klinis fase 1 dan 2 di Tiongkok yang melibatkan subjek lansia sebanyak sekitar 400 orang, menunjukkan vaksin CoronaVac yang diberikan dalam 2 dosis vaksin dengan jarak 28 hari memberi hasil imunogenisitas yang baik. Yaitu dengan seroconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96 persen imunogenesitasnya

Imunogenisitas adalah vaksin itu bagaimana direspons imun dari tubuh manusia atau hewan lainnya. Penny memastikan keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, serta tidak ada efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan akibat pemberian vaksin.

Sementara dari hasil uji klinis fase 3 di Brasil dengan subjek lansia sebanyak 600 orang, diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin CoronaVac pada kelompok usia 60 tahun ke atas aman. Tidak ada kematian dan efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan.

“Efek samping yang umum terjadi berdasarkan uji klinik yang dilakukan, antara lain nyeri pada tempat penyuntikan, mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit sebesar 1,19 persen, dan sakit kepala sebesar 1,19 persen”, jelasnya.

Pemerintah sendiri telah menetapkan tujuh jenis vaksin melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Namun dari tujuh vaksin Covid-19 tersebut, baru satu vaksin yang telah memperoleh persetujuan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BOM, yaitu vaksin CoronaVac produksi Sinovac. Sesuai dengan data-data hasil uji klinis yang tersedia pada saat EUA diterbitkan, penggunaan vaksin CoronaVac diperbolehkan untuk kelompok usia dewasa dari 18 hingga 59 tahun.

Saksikan video menarik berikut ini:

Berita dengan kategori