Anies Tak Lockdown Akhir Pekan, Ini Pesan dari Pengusaha DKI!

Anies Tak Lockdown Akhir Pekan, Ini Pesan dari Pengusaha DKI!

Terbaiknews - JakartaCNBCÂIndonesia - Gubernur DKIÂJakarta AniesÂBaswedanÂmenegaskan tak...

Jakarta, CNBCÂIndonesia - Gubernur DKIÂJakarta AniesÂBaswedanÂmenegaskan tak akan memberlakukan lockdownÂakhir pekan yang sempat jadi wacana liar belakangan ini. Kalangan pengusaha sejak awal memang sudah menolak keras soal wacana lockdownÂakhir pekan ini, yang akhirnya tak berlaku.

Kalangan pengusaha di DK Jakarta sudah melakukan pertemuan pada hari Kamis, 4 Februari 2021, dipimpin oleh Sutrisno Iwantono selaku Ketua BPD PHRI DKI Jakarta.

BPD PHRI DKI Jakarta berpendapat bahwa dengan berjalannya PPKM Jawa Bali, bahwaÂLockdown Akhir Pekan dianggap mendadak dan akan semakin memberatkan pelaku usaha khususnya Hotel dan Restoran di Jakarta.


Ia bilang bila sampai ada lockdownÂdi akhir pekan maka hotel dan restoÂakan berada di dalam situasi yangÂsemakinÂterpuruk.ÂPHRI Pusat melakukan survey di bulan September 2020 terhadap 9.000 lebih restoran di seluruh Indonesia, dengan 4.469 responden.

Ditemukan sekitar 1.033 restoran yang tutup permanen. Sejak bulan Oktober 2020 sampai sekarang, bisa diperkirakan sekitar 125 - 150 restoran yang tutup per bulan. Jika Opsi ini berjalan, bisa dipastikan penutupan restoran secara permanen akan mencapai sekitar 750.

"Penutupan usaha bisnis secara permanen berarti tingkat pengangguran pun bertambah," kata Sutrisno, Jumat (5/2).

BPD PHRI DKI Jakarta menyampaikan keberatan dan masukan:

1. Restoran yang sudah menerapkan Protokol Kesehatan untuk diberikan pengecualian untuk buka sampai pukul 21:00 dengan kapasitas duduk makan menjadi 50%.

2. Pemda DKI Jakarta dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan edukasi kepada masyarakat secara terus menerus dan mendisiplinkan masyarakat, terutama pada klaster utama penularan, ditingkat RT/RW kelurahan dan kecamatan

3. Memperbanyak fasilitas umum cuci tangan, penyediaan masker dan jika mungkin adalah face shield di tengah masyarakat terutama di klaster utama penular. Khusus untuk pusat perbelanaan dapat disediakan GeNose biaya dari pemerintah.
4. Tidak membuat kebijakan sama rata untuk semua, yang akan memperburuk situasi ekonomi. Mohon dipertimbangkan kelonggaran bagi Pelaku Usaha yang sudah dengan sangat ketat menjalankan protokol kesehatan

5. Mohon ada skema bantuan akibat yang dialami oleh Hotel dan Restoran karena pengetatan, kerugian dalam hal sebagai berikut:

  • Pajak Hotel dan Restoran (Pb1) agar tidak disetorkan ke Pemda DKI Jakarta tetapi digunakan untuk menolong pelaku usaha;
  • Pembebasan PBB untuk hotel dan restoran yang independent;
  • Pembebasan pajak reklame hotel dan restoran;
  • Pengurangan pembayaran biaya listrik dan air.

BPD PHRI DKI Jakarta tetap mengingatkan para Pelaku Usaha untuk tetap optimis dan semangat dalam menjalani situasi yang tidak terelakkan ini. Tetap berupaya keras dan berjuang untuk dapat keluar dari situasi yang sangat buruk ini.Â

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan tidak ada rencana lockdown diterapkan di akhir pekan di seluruh DKI Jakarta.

"Jakarta tidak merencanakan lockdown di akhir pekan. Berita kebijakan lockdown adalah wacana yang berkembang di dunia maya dan media," kata Anies dalam keterangan pers yang disiarkan Youtube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Anies menekankan, DKI sama sekali tidak ada pertimbangan untuk memberlakukan rencana tersebut. PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) masih akan tetap dijalankan.

"Kami tak mempertimbangkan atau menetapkan lockdown di akhir pekan. Itu tidak benar. Kami masih menjalankan PSBB seperti arahan pemerintah yang mengambil kebijakan PPKM yang akan diperpanjang."


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Berita dengan kategori