Pembangunan Gereja di Jambi, Sempat Disegel hingga Muncul Piagam Tebing Tinggi

Pembangunan Gereja di Jambi, Sempat Disegel hingga Muncul Piagam Tebing Tinggi

Terbaiknews - JAMBIKOMPAS.com - Pembangunan gereja katolik Santo Yusuf di Kelurahan Tebing TinggiKabupaten...

JAMBI, KOMPAS.com - Pembangunan gereja katolik Santo Yusuf di Kelurahan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjab Barat, sempat diwarnai penyegelan dan ancaman pembongkaran selama setahun terakhir.

Masyarakat setempat menilai, umat Katolik akan membangun dua gereja, sementara pemerintah menyegel keduanya karena dianggap melanggar izin mendirikan bangunan.

"Pembangunan gereja di Tebing Tinggi sudah setahun bermasalah. Sempat disegel dan mau dibongkar atau dirobohkan masyarakat karena miskomunikasi," kata Kapolres Tanjab Barat AKPB Guntur Saputro melalui sambungan telepon, Selasa (2/2/2021).

Ia mengatakan, pemerintah sempat menyegel pembangunan gereja yang belum selesai selama sekitar seminggu pada tahun ini.

Penyegelan dilakukan karena desakan masyarakat terkait pembangunan dua gereja dan pelanggaran IMB.

Untuk merawat toleransi dan menjaga perdamaian, maka masyarakat dan pihak gereja menggelar pertemuan dan muncul Piagam Tebing Tinggi.

"Dalam Piagam Tebing Tinggi, kita terinspirasi Piagam Madinah, untuk merawat toleransi dan kerukunan beragama," tegas Guntur.

Tak Hanya Simbol Kerukunan, Ini Fungsi Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral

Setelah pertemuan itu, ada beberapa poin yang disepakati, yakni pembangunan tetap dilanjutkan dengan ukuran 15×30 meter. Kemudian gereja lama dibongkar agar tidak menimbulkan kesan ada dua gereja dalam satu lokasi.

Selanjutnya umat kristiani bersama-sama merawat toleransi dan menghormati adat istiadat masyarakat setempat.

Pasalnya jumlah umat Katolik di daerah itu hanya 55 kepala keluarga atau sekitar 200 orang. Sehingga pembangunan harus disesuaikan dengan kapasitas umat yang ada.

Berita dengan kategori