Waspadai, 5 Gangguan Tidur yang Bikin Ngantuk Sepanjang Hari

Waspadai, 5 Gangguan Tidur yang Bikin Ngantuk Sepanjang Hari

Terbaiknews - KOMPAS.com - Munculnya rasa kantuk di waktu yang tak terduga sangatlah mengganggu. Apalagi jika itu...

KOMPAS.com - Munculnya rasa kantuk di waktu yang tak terduga sangatlah mengganggu. Apalagi jika itu kita rasakan di tengah waktu bekerja atau ketika melakukan aktivitas lainnya.

Beberapa orang bahkan merasakan dirinya merasa ngantuk sepanjang hari. Apakah kamu juga mengalaminya?

Rasa kantuk berlebihan bisa saja merupakan tanda kamu mengalami gangguan tidur.

Sebelumnya, ketahui dulu beberapa tanda bahwa kamu terlalu mengantuk, beberapa contohnya adalah:

  • Merasa ngantuk berlebihan atau kantuk yang mengganggu fungsi.
  • Mudah tertidur dalam aktivitas yang tidak melibatkan banyak gerak, seperti membaca, menonton TV, atau duduk.
  • Tidur siang secara teratur dan jangka waktunya lama, tapi tetap tidak merasa segar.
  • Memiliki perhatian yang buruk, konsentrasi, atau masalah memori jangka pendek.

Beberapa gangguan tidur bisa membuat tidur di malam hari tidak nyenyak. Kondisi ini dapat menyebabkan insomnia atau mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.

Jika ada gejala lain yang menyertai, lebih baik segera mengonsultasikannya kepada dokter terkait.

Tanda Kurang Tidur Selain Gampang Mengantuk

Adapun beberapa tanda bahaya dan gejala yang perlu diwaspadai, menurut Verywell Health, antara lain:

  • Butuh waktu lebih dari 20 hingga 30 menit untuk tertidur atau untuk kembali tidur setelah terbangun.
  • Tidur terfragmentasi ringan dengan sering terbangun yang membuat tubuh tidak terasa segar.
  • Gangguan pernapasan selama tidur, termasuk mendengkur, terengah-engah dan tersedak.
  • Gejala sleep apnea lainnya, seperti sering buang air kecil di malam hari (nokturia), gigi bergemeretak (bruxism), sakit kepala di pagi hari, jantung berdebar, hingga heartburn di malam hari.
  • Halusinasi yang jelas saat tertidur atau terbangun.
  • Mengalami episode kelumpuhan tidur (sleep paralysis) yang berulang, yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk bergerak saat bangun atau tertidur, sering kali disertai halusinasi.
  • Merasakan kelemahan otot sementara yang tiba-tiba sebagai respons terhadap emosi, seperti lutut mengencang ketika tertawa.
  • Perasaan tidak nyaman di kaki yang terjadi pada malam hari saat berbaring dan baru terasa melegakan jika digerakkan.
  • Perilaku yang berhubungan dengan tidur, seperti berjalan dalam tidur, berbicara saat tidur, atau bergerak ketika mimpi seperti memukul, menendang, atau menyentak.

Rasa kantuk berlebihan dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan.

Kondisi ini juga meningkatkan risiko tertidur saat mengemudi yang dapat membahayakan diri dan orang lain.

Kurang tidur berdampak buruk pada fisik, memengaruhi nyeri kronis, hormon dan dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Berita dengan kategori