Berita Lokal
LiveStream
Rss
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang terjadi hingga kini memang memukul keras seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali bisnis. Namun, pandemik juga memberi pelajaran bagi para pebisnis.
Founder CEO - VisionX Partners Abdo Riani mengatakan, pandemik juga menjadi pendorong peluang pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pendiri startup. Menurutnya, ada empat perubahan besar pasar di tahun 2020 yang dapat membantu kamu membangun bisnis yang sukses di tahun ini.
1. Gunakan saluran digital yang lebih kuat untuk pelanggan
IDN Times/Rizka Yulita Menurut Mckinsey, secara signifikan lebih banyak orang yang merasa nyaman menggunakan saluran digital seperti media sosial saat ini dibandingkan dengan kurang dari setahun yang lalu.
Riani mengatakan perubahan dalam perilaku konsumen ini berarti pasar yang lebih besar, pembeli yang lebih ramah teknologi. "Dan menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi dan saluran digital untuk melayani pelanggan," katanya dilansir dari Forbes.
2. Rekrutmen dan bekerja dari jauh
Ilustrasi Kerja (IDN Times/Besse Fadhilah) Pada puncak pandemik, lebih dari 40 persen pekerja di AS bekerja dari jarak jauh atau dari rumah, dan CEO memperkirakan 36 persen karyawan mereka akan bekerja dari jarak jauh pada Januari 2022.
Survei Deloitte juga menyatakan bahwa tujuan transformasi pekerjaan mereka untuk tahun 2021 dan seterusnya difokuskan pada pencapaian hasil kerja yang baru atau berbeda dengan kombinasi teknologi dan orang baru.
"Penataan ulang tempat kerja ini terutama akan didorong oleh perekrutan jarak jauh, kerja jarak jauh, dan kolaborasi, kata Riani.
Ia menambahkan, meskipun banyak teknologi yang ada memfasilitasi kolaborasi, masih diperlukan solusi yang dapat membuat kolaborasi kerja jarak jauh lebih imersif dan membuat pengalaman keseluruhan tidak terlalu dipaksakan.
3. Percepatan investasi untuk AI dan Machine Learning
Ilustrasi startup (IDN Times/Umi Kalsum) Adopsi AI di tempat kerja telah menjadi kekuatan pendorong dalam membentuk masa depan kerja. Namun, sementara 58 persen organisasi menggunakan AI untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas kerja. Hanya 26 persen yang saat ini menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas.
Riani mengatakan, perusahaan besar yang tidak memiliki kemampuan pengembangan AI internal mencari solusinya di luar. Real estate, perawatan kesehatan, e-commerce, retail, fintech, hiburan, rantai pasokan, dan logistik adalah sektor yang secara agresif mencari solusi AI yang dapat menciptakan nilai.
"Tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang untuk membangun startup AI yang dapat memberikan nilai yang diinginkan oleh banyak industri," ujarnya.
4. Keberlanjutan menjadi masalah bisnis yang penting
Ilustrasi bekerja di rumah (IDN Times/Arief Rahmat) Perusahaan yang dikelola dengan pertimbangan lingkungan, tata kelola, dan sosial telah menarik minat investor sejak lama. Tahun 2020 terjadi perluasan spektrum investor dengan investasi ritel dan institusional dalam aset berkelanjutan yang tumbuh dari 12 triliun dolar AS pada tahun 2018 menjadi 17,1 triliun dolar AS, dengan pertumbuhan sebesar 42 persen.
"Sentimen positif investor terhadap bisnis yang berkelanjutan semakin ditopang oleh dukungan pemerintah dan meningkatnya minat konsumen," kata Riani.
Startup pada 2021 memiliki peluang besar di ruang teknologi iklim. Mobilitas, transportasi, pangan, pertanian, penggunaan lahan, dan energi adalah sektor dominan dengan ruang lingkup untuk bisnis transisi nol-bersih untuk tumbuh. Kesenjangan permintaan dan penawaran masih besar dan urgensi untuk solusi berkelanjutan sudah dekat.
