Produksi Minyak Blok Cepu Diprediksi Terus Menurun, Ini Langkah yang Diambil SKK Migas

Produksi Minyak Blok Cepu Diprediksi Terus Menurun, Ini Langkah yang Diambil SKK Migas

Terbaiknews - - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)...

, - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan, produksi minyak di Blok Cepu, Jawa Timur, akan terus menurun mulai tahun 2022.

Berdasarkan data yang dipaparkan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam gelaran rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, penurunan produksi minyak akan terus terjadi hingga menyentuh level 100.000 barel per hari pada 2030.

Padahal, Blok Cepu sempat memiliki peranan besar terhadap produksi minyak dan gas nasional pada 2017 hingga 2020.

SKK Migas Tancap Gas Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2030

Selain itu, pada tahun ini Blok Cepu ditargetkan mampu memproduksi 219.860 barrel minyak per hari dan 55,16 juta stadar kaki kubik gas per hari.

"Blok CEP ini masa PSC-nya adalah tahun 2005 sampai 2035," kata Dwi, Rabu (3/2/2021).

Mantan direktur utama PT Pertamina (Persero) itu pun menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mencegah laju penurunan produksi Blok Cepu, seperti manajemen reservoir yang baik.

Kemudian, SKK Migas juga akan melakukan monetisasi terhadap produksi gas yang belum dikelola sebelumnya.

"Ketiga, optimasi pengembangan lapangan dan pengeboran sisipan," ujar Dwi.

SKK Migas dan Kontraktor Siapkan Tender Senilai Rp 84 Triliun

Kemudian, SKK Migas akan melakuka pengembangan formasi clastic dan pengembangan lapangan sekitar blok yaitu Cendana dan Alas Tua.

Sebagai informasi, pemegang hak partisipasi Blok Cepu saat ini terdiri dari berbagai perusahaan, yakni, Pertamina EP Cepu 45 persen, ExxonMobil Cepu Ltd 20,5 persen, Ampolex Pte.Ltd 24,5 persen, PT Sarana Patra Hulu Cepu 1 persen, PT Asri Dharma Sejahtera 4,48 persen, PT Blora Patragas Hulu 2,18 persen, dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana 2,24 persen.

Berita dengan kategori