WNA di Bali 30 Ribu Orang Tapi yang Positif COVID-19 Sedikit, Kenapa?

WNA di Bali 30 Ribu Orang Tapi yang Positif COVID-19 Sedikit, Kenapa?

Terbaiknews - DenpasarIDN Times - Pandemik COVID-19 telah melanda Indonesia sejak awal Maret 2020. Pandemik...

Denpasar, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah melanda Indonesia sejak awal Maret 2020. Pandemik melanda hampir semua wilayah Indonesia, tak terkecuali Bali. Di Pulau Dewata, hingga Jumat (5/2/2021), tercatat 27.787 kasus positif COVID-19.

Dari jumlah itu, 64 orang merupakan warga negara asing (WNA). Empat di antara WNA itu dinyatakan meninggal dunia dan 19 orang masih dalam perawatan.

Meski jumlah WNA yang positif COVID-19 terbilang sedikit, namun yang melanggar protokol kesehatan (prokes) cukup banyak. Berdasarkan catatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, pelanggaran penerapan protokol kesehatan didominasi oleh WNA, terutama di wilayah Kecamatan Kuta Utara.

Kendati banyak WNA yang melanggar prokes, lalu mengapa jumlah yang terjangkit COVID-19 sedikit? Berikut penjelasan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bali, dokter Ketut Suarjaya.

1. Diduga WNA di Bali memiliki imun yang baik atau karena tidak pernah swab test

WNA di Bali 30 Ribu Orang Tapi yang Positif COVID-19 Sedikit, Kenapa?Pantai Batu Belig di Kecamatan Kuta Utara (IDN Times/Ayu Afria)

Saat dikonfirmasi di sela-sela vaksinasi massal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, WNA yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah mereka yang masih berada di Bali. Ia mengakui bahwa jumlahnya memang tidak banyak dan beberapa di antaranya ada yang tidak bergejala.

“Kalau saya lihat datanya, tidak banyak. Jadi ada terkonfirmasi positif, mereka masih ada di Bali gitu kan. Karena ada beberapa warga negara asing yang belum bisa balik ke negaranya,” ujar Suarjaya, Kamis (4/2/2021).

Suarjaya menegaskan, jumlah kasus WNA terkonfimasi COVID-19 ini tidak ada korelasinya dengan jumlah pelanggar saat Operasi Penegakan Prokes berlangsung. Ia mengungkapkan, ada beberapa kemungkinan alasan mengapa sedikit jumlah WNA yang terinfeksi COVID-19.

Diduga WNA tersebut belum terinfeksi karena memiliki imun yang bagus. “Kebetulan aja dia nggak kena. Mungkin belum kena atau imunnya masih baik,” ungkapnya.

Dugaan lainnya, kemungkinan karena mereka tidak pernah melakukan swab test sehingga ada kemungkinan WNA tersebut sebenarnya sudah masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG), hanya saja tidak diketahui.

“Tapi kita bersama-sama harus menuntaskan ini. Jangan sampai karena dia WNA, kita tidak berani atau tidak mau menegur. Semua orang yang di Bali ini wajib hukumnya menaati protokol kesehatan,” jelasnya.

2. Jumlah WNA di Bali saat ini 30 ribu orang

WNA di Bali 30 Ribu Orang Tapi yang Positif COVID-19 Sedikit, Kenapa?Operasi Yustisi Satpol PP Kabupaten Badung di Pantai Pererenan (Dok.IDN Times/Satpol PP Kab.Badung)

Kepala Sub Bagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah Hukum dan HAM (Kanwilkumham) Bali, I Putu Surya Dharma, saat dikonfirmasi mengungkapkan, saat ini jumlah WNA yang berada di Bali sekitar 30 ribu orang.

Berdasarkan data refleksi akhir tahun 2020 lalu, jumlah data WNA pemegang Izin Tinggal Kunjungan 24.034 orang. Pemegang Izin Tinggal Terbatas 5.948 orang, dan pemegang Izin Tinggal Tetap 768 orang.

3. Kecamatan Kuta Utara menjadi perhatian karena paling banyak pelanggaran prokes

WNA di Bali 30 Ribu Orang Tapi yang Positif COVID-19 Sedikit, Kenapa?Pelaksanaan PPKM Kabupaten Badung di hari ketiga (Dok.IDN times/Satpol PP Badung)

Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung kini menjadi sorotan lantaran dinilai sebagai salah satu wilayah yang paling banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes) COVID-19.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Badung AKBP Roby Septiadi mengungkapkan, Polda Bali memberikan atensi kepada Desa Canggu dan sekitarnya. Petugas melakukan penertiban dan menggalakkan kembali pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19.

“Kenapa Canggu? Karena memang sesuai data, untuk di wilayah hukum Polres Badung, yang salah satu tertinggi angkanya (kasus) itu memang di daerah Canggu dan sekitarnya ini. Jadi begitu,” jelasnya Rabu (3/2/2021). Sejauh ini kendala yang dihadapi petugas adalah kurang taatnya WNA dalam menjalankan prokes.

Berita dengan kategori