Upaya Kudeta Partai Demokrat Mulai Terjadi pada Januari 2021

Upaya Kudeta Partai Demokrat Mulai Terjadi pada Januari 2021

Terbaiknews - JakartaIDN Times - Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Demokrat...

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, partainya masih solid di bawah kepemimpinan ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meskipun dihantam isu kudeta.

“Alhamdulillah 100 persen kader di seluruh tingkatan baik di DPP, DPD, maupun DPC solid dan menyatakan kesetiaan, kebulatan tekad untuk tetap bersama dengan kepemimpinan mas AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,” kata Herman Khaeron melalui keterangan tertulisnya, Kamis (4/2/2021).

1. Upaya ambil alih kekuasaan di Demokrat terjadi sejak Januari 2021

Upaya Kudeta Partai Demokrat Mulai Terjadi pada Januari 2021Ketum Partai Demokrat, AHY memaparkan beberapa materi saat berkunjung ke kantor Fraksi Partai Demokrat (FPD) di Senayan pada Kamis, 6 Agustus 2020 (Instagram.com/agusyudhoyono)

Dia menjelaskan, terjadinya upaya pengambilalihan kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat sudah disadari sejak Januari 2021. Namun, saat itu dirinya masih menganggap kalau pergerakan itu datang dari internal partai, dan hal itu lumrah terjadi.

“Pada setiap pengurusan dinamika internal itu biasa dan kami bisa selesaikan. Tentu dengan berbagai titik tengah yang bisa diselesaikan dengan seluruh kader yang ada,” ujar pria kelahiran Kuningan, 4 Mei 1969 ini.

Kecurigaan AHY dan kader Demokrat semakin kuat ihwal upaya pengambilalihan kepemimpinan, setelah pihaknya mendapatkan informasi terkait pertemuan sejumlah pihak, baik kader internal hingga pihak luar yang ingin melakukan kudeta.

"Akhirnya ketua umum kemudian mengkonsolidasikan seluruh kader baik di tingkat pusat, ditingkat DPD, maupun DPC,” tuturnya.

2. Ketua DPC mengadu ke DPP soal pertemuan yang membahas upaya ambil alih kekuasaan di Partai Demokrat

Upaya Kudeta Partai Demokrat Mulai Terjadi pada Januari 2021Ketum Partai Demokrat, AHY memaparkan beberapa materi saat berkunjung ke kantor Fraksi Partai Demokrat (FPD) di Senayan pada Kamis, 6 Agustus 2020 (Instagram.com/agusyudhoyono)

Tak hanya itu, Herman mengungkapkan kemunculan gerakan yang disinyalir datang dari lingkaran Istana untuk mengambil alih partainya.

"Yang kedua tentu mereka mengadukan, memberikan kesaksian yang kemudian dituangkan dalam berita acara, baik dari pengurus DPP, karena ada pengurus DPP juga yang tentu diundang untuk diajak melakukan tindakan pengambilan paksa terhadap kepemimpinan partai demokrat," paparnya.

"Kemudian juga ada pengaduan dari beberapa DPD dan kemudian menjadi kesaksian para ketua DPC yang tentu ini menjadi bukti-bukti yang kuat bagi kami dewan pimpinan pusat untuk mengambil kesimpulan. Bahwa ini ada gerakan-gerakan yang ditunggangi oleh pihak eksternal untuk mengambil alih secara paksa," ujar dia.

3. AHY sebut ada gerakan politik yang ingin melakukan kudeta kepada dirinya

Upaya Kudeta Partai Demokrat Mulai Terjadi pada Januari 2021Ketum Partai Demokrat, AHY memaparkan beberapa materi saat berkunjung ke kantor Fraksi Partai Demokrat (FPD) di Senayan pada Kamis, 6 Agustus 2020 (Instagram.com/agusyudhoyono)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat khusus bersama pimpinan DPD dan DPC partai secara daring. AHY menyebut ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kekuasaan di partainya.

“Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya, yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat,” kata AHY dikutip dari channel YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021).

AHY menjelaskan, informasi itu dia dapatkan melalui kesaksian dan penjelasan dari sejumlah pihak yang bisa dipercaya. Bahkan, kata AHY, pihak yang ingin melakukan kudeta terhadap dirinya datang dari lingkaran istana atau pemerintahan.

“Gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

“Gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo,” imbuhnya.

Berita dengan kategori