TVRI dan RRI Didorong Miliki SDM Cakap Digital Guna Hadapi Masa Depan

TVRI dan RRI Didorong Miliki SDM Cakap Digital Guna Hadapi Masa Depan

Terbaiknews - - Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan atau Nico Siahaan mendorong Lembaga Penyiaran Publik...

, - Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan atau Nico Siahaan mendorong Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia ( TVRI) dan Radio Republik Indonesia ( RRI) untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menerapkan teknologi digital.

"Sama dengan RRI, akan ada banyak keperluan sumber daya manusia ke depannya. Mungkin di tahun 2022 akan lebih banyak lagi yang pensiun. Nah, ini kita perlu juga sama-sama bicara mengenai SDM yang cakap digital," kata Junico dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Dirut dan Dewas LPP TVRI dan RRI, Rabu (3/2/2021) seperti dikutip situs DPR.

Nico menyampaikan hal tersebut dalam rapat yang membahas capaian kinerja dan realisasi anggaran TVRI dan RRI Tahun 2020.

Menyoal Penghentian Operasional RRI Solo, 4 Pegawai Positif Covid-19, Berawal dari Pergelaran Ketoprak

Politikus PDI-P ini melanjutkan, saat ini TVRI dan RRI membutuhkan penyegaran SDM. Hal tersebut mengingat sebagian besar pegawainya telah berusia dan memasuki masa pensiun.

Sementara itu, kata dia, TVRI dan RRI merupakan industri kreatif yang menuntut perkembangan cepat dengan mengikuti perkembangan teknologi maupun zaman.

"Enggak bisa dengan gaya-gaya lama. Memang masih banyak penonton TV analog dan mainstream. Tapi ke depannya akan bergerak. Saya yakin ini semuanya akan bergerak menuju generasi digital yang tidak hanya menyaksikan dan bisa memilih," terangnya.

Ia mengatakan, kehadiran layanan Over The Top (OTT) di era digital telah menimbulkan disrupsi. Sehingga, era digital menuntut setiap perusahaan untuk mampu melakukan penetrasi yang berbeda.

Nico berujar, media era digital sangat berbeda dengan media konvensional.

Dahulu, khalayak disuguhkan dengan konten. Berbanding terbalik, platform OTT menyiapkan Video on Demand Service atau sesuai dengan kebutuhan khalayak.

Pemecatan Helmy Yahya yang Berujung Pemberhentian Ketua Dewas TVRI

Karena itu, ia menilai perlunya adaptasi dan perubahan budaya sesuai dengan perkembangan teknologi.

"Kalau dulu kan TV cuma TVRI, kemudian muncul TV Swasta. Kalau sekarang ini kan semua orang bisa milih mau nonton apa, kapan dan di mana. Artinya pasti penetrasi pasarnya akan sangat berbeda. Ini juga perlu tenaga-tenaga muda," ujarnya.

"Saya belum melihat ada SDM TVRI maupun RRI yang sepertinya mumpuni dan siap menghadapi perubahan budaya cara menikmati media ke depan," kata Nico.

Berita dengan kategori