Terungkap, Pasien Sembuh Covid Bisa Punya Antibodi 6 Bulan

Terungkap, Pasien Sembuh Covid Bisa Punya Antibodi 6 Bulan

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Hasil sebuah penelitian besar di Inggris menunjukkan hampir semua orang...

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil sebuah penelitian besar di Inggris menunjukkan hampir semua orang yang sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19 memiliki tingkat antibodi yang tinggi, setidaknya selama enam bulan dan cenderung melindungi mereka dari infeksi ulang penyakit tersebut.

Para ilmuwan mengatakan penelitian, yang mengukur tingkat infeksi Covid-19 sebelumnya pada populasi di seluruh Inggris, serta berapa lama antibodi bertahan pada mereka yang terinfeksi, harus memberikan jaminan bahwa kasus infeksi ulang akan jarang terjadi.

"Sebagian besar orang mempertahankan antibodi yang dapat dideteksi setidaknya selama enam bulan setelah terinfeksi virus corona," kata Naomi Allen, profesor dan kepala ilmuwan di UK Biobank, tempat penelitian itu dilakukan, pada Rabu (3/2/2021).


Di antara peserta yang dites positif terinfeksi Covid-19 sebelumnya, hasilnya 99% mempertahankan antibodi terhadap SARS-CoV-2 selama tiga bulan. Setelah enam bulan penuh dalam penelitian ini, 88% masih memilikinya.

"Meskipun kami tidak dapat memastikan bagaimana hal ini berhubungan dengan kekebalan, hasilnya menunjukkan bahwa orang mungkin terlindungi dari infeksi berikutnya setidaknya selama enam bulan setelah infeksi alami," kata Allen.

Allen mengatakan, temuan itu juga sesuai dengan hasil penelitian lain di Inggris dan Islandia yang menemukan bahwa antibodi terhadap virus corona cenderung bertahan selama beberapa bulan pada pasien sudah dinyatakan sembuh.

Namun studi ini mencatat bahwa mereka yang memiliki antibodi mungkin masih dapat membawa dan menyebarkan virus.

Studi Biobank Inggris juga menemukan bahwa proporsi populasi Inggris dengan antibodi Covid-19, ukuran yang dikenal sebagai seroprevalensi, naik dari 6,6% pada awal masa studi pada Mei-Juni 2020 menjadi 8,8% pada November-Desember 2020.

Seroprevalensi SARS-CoV-2 paling umum di London ada pada 12,4%, dan paling tidak umum di Skotlandia pada 5,5%.


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Berita dengan kategori