Soal PPKM Gagal Tekan Kasus Covid-19, Ini Jawaban Satgas

Soal PPKM Gagal Tekan Kasus Covid-19, Ini Jawaban Satgas

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19Wiku Adisasmito angkat...

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito angkat bicara mengenai kasus harian Covid-19 yang masih melesat di tengah kebijakan PPKM yang masih berlaku.

"Sebuah kebijakan dengan dampak perlu waktu, ini yang ditangani virus, penularan butuh waktu. Tak bisa ketika ditetapkan hari ini dan langsung (dampaknya)," katanya di Jakarta, Senin (8/2/2021).

Menurutnya, sebuah kebijakan dibuat tentunya memerlukan penyesuaian. Setidaknya butuh 10-14 hari, bahkan 21 hari atau 3 minggu untuk melihat perubahan yang menuju landainya kasus positif harian.


"Semakin ketat, dan masyarakat aman covid-19, semakin cepat pelandaiannya. Yang dicari kemampuan kolektif pemerintah dan masyarakat. Karena harus cari model yang pas. Jangan sampai direm, tapi masyarakat tak bisa mengerem, harus cari model yang pas," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M. Epid mengklaim bahwa imbas dari PPKM baru bisa dilihat hasilnya 4-5 hari kemudian.

"Karena kita lihat jumlah kasus terutama kematian biasanya mendapatkan antara 200-350 sekarang kematian kurang lebih 150 an. Tapi kalau kita lihat secara umum, jumlah kasus positif trennya belum terlihat secara signifikan penurunannya," katanya.

Dia juga mengatakan, pemerintah akan fokus 98 kab/kota di provinsi Jawa dan Bali Bali. Kedua, akan melakukan pemeriksaan rapid antigen. Sebab tak perlu menunggu lama untuk semua kasus suspek atau kontak.

"Untuk pelacakan kasus akan diupayakan dari kasus positif setidaknya 30 orang. Kalau berbicara Sumber daya, akan menambah tenaga tracer menjadi 80 ribu yang akan memenuhi rasio 30 orang per 100 ribu penduduk," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Berita dengan kategori