Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau, Warga Terganggu Bau Menyengat

Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau, Warga Terganggu Bau Menyengat

Terbaiknews - JakartaIDN Times - Bau menyengat merebak di sekitar Danau ManinjauTanjungrayaKabupaten Agam,...

Jakarta, IDN Times - Bau menyengat merebak di sekitar Danau Maninjau, Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, yang diduga berasal dari ribuan ikan yang mati mendadak pada Senin, 1 Februari 2021.

Kematian ribuan ikan di danau vulkanik tersebut diduga akibat angin kencang. Ikan-ikan tersebut diperkirakan mencapai belasan ton. Akibat kondisi tersebut, warga dan pengunjung danau terganggu bau tak sedap itu.

1. Bau menyengat mengganggu pengunjung dan warga sekitar danau

Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau, Warga Terganggu Bau MenyengatBangkai ikan mengapung dalam keramba jaring apung di Danau Maninjau. (ANTARA/Yusrizal)

Seorang pengunjung danau, Yanto mengatakan, bau menyengat itu tercium mulai dari Muko-Muko, Nagari Koto Malintang hingga Pasar Maninjau, Nagari Maninjau.

"Bau tidak sedap itu sampai masuk ke dalam mobil saat kaca sudah tertutup semuanya," katanya, seperti dilansir ANTARA, Kamis, 4 Februari 2021.

Bahkan, Yanto mengatakan, bau tak sedap tersebut tercium hingga daerah perbatasan antara Bayua dengan Maninjau. Warga yang berada sekitar juga merasa pusing akibat bau tersebut.

"Saya merasa pusing dengan kondisi tersebut, karena saya sempat turun di lokasi itu," kata pria 40 tahun itu.

2. Warga kecewa bangkai ikan tak dibuang ke tempat lain

Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau, Warga Terganggu Bau MenyengatRibuan ikan mati di Danau Maninjau, Kamis (4/2/2021). (ANTARA/Yusrizal)

Seorang warga sekitar danau, Ernita menuturkan, kondisi tersebut terjadi setelah ikan jenis nila tersebut mati secara mendadak pada Senin, 1 Februari 2021.

"Bau tidak sedap ini terjadi pada Selasa (2 Februari 2021) siang, setelah perut ikan itu pecah," katanya.

Ia menyayangkan bangkai ikan itu dibuang pemilik keramba jaring apung ke dalam danau. Sehingga mencemari udara di kawasan Danau Maninjau ini.

"Kalau saya sudah biasa dengan kondisi ini saat kematian ikan," kata Ernita.

3. Ikan yang mati diperkirakan mencapai 15 ton

Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau, Warga Terganggu Bau MenyengatDanau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumbar. (ANTARA)

Sementara, Penyuluh Perikanan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Asrul mengatakan, jumlah ikan yang mati di Danau Maninjau diperkirakan mencapai 15 ton yang tersebar di Nagari Bayua dan Koto Malintang.

Dia menyebutan ribuan ikan tersebut mati sejak Senin pagi, setelah angin kencang melanda daerah itu pada 30 hingga 31 Januari 2021.

"Ikan mati akibat oksigen di dasar danau berkurang, sehingga ikan pusing dan beberapa jam kemudian mati," katanya.

4. Sebanyak 63 ton ikan juga mati di Danau Mainjau pada awal Februari 2020

Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau, Warga Terganggu Bau MenyengatBangkai ikan mengapung di Danau Maninjau, Rabu (5/2/2020). (ANTARA/HO/pri.)

Ribuan ikan mati di Danau Maninjau bukan kali ini saja terjadi. Pada awal Februari 2020 juga pernah terjadi. Sekitar 10 ton bangkai ikan jenis nila mati dan mengapung di Danau Maninjau. Namun, ikan-ikan tersebut dikubur ke tempat lain sehingga bau dari bangkai ikan tak mengganggu warga.

Bahkan, ikan yang mati tersebut mencapai 63 ton, yang tersebar di Linggai Nagari Duo Koto, Kota Kaciak dan lainnya. Ikan-ikan ini juga mati setelah angin kencang melanda daerah itu semenjak 2 Februari 2020, sehingga oksigen berkurang di dasar perairan danau, karena naiknya sedimen di dasar. Kondisi tersebut membuat ribuan ikan mengalami pusing dan keluar ke permukaan danau untuk mencari oksigen.

Puluhan ton ikan itu langsung dikubur ke lokasi yang telah disediakan di Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya. Untuk mengeluarkan bangkai ikan, masyarakat gotong-royong pembersihan bangkai ikan yang melibatkan staf kecamatan, perangkat wali nagari, dan wali jorong. Ikan yang mengapung itu dimasukan ke dalam goni dan dikumpulkan ke dalam lubang yang telah disediakan.

Tak hanya itu, sekitar 10 ton ikan jenis nila juga mati secara massal di Danau Maninjau pada Januari 2020. Ikan tersebut mati akibat curah hujan tinggi melanda daerah itu pada Selasa, 28 Januari 2020.

Sebanyak 10 ton ikan itu berasal dari 15 keramba jaring apung yang berada di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya. Ikan-ikan siap panen ini mulai mengalami pusing dan mengapung ke permukaan danau akibat kekurangan oksigen keesokan harinya setelah hujan deras.

Akibat kejadian itu, petani mengalami kerugian sekitar Rp260 juta, karena harga ikan Rp26 ribu per kilogram saat itu. Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam pun mengimbau kepada para petani agar tidak menebar ikan dari Agustus hingga Februari karena curah hujan cukup tinggi pada bulan itu.

Berita dengan kategori