PSSI Berencana Menggelar Laga Pramusim pada Bulan Puasa

PSSI Berencana Menggelar Laga Pramusim pada Bulan Puasa

Terbaiknews - Pemain Persela Gabriel do Carmo saat beraksi melawan PSIS Semarang pada Liga 1 2020. (Angger Bondan/Jawa Pos)

− Walau belum resmi, adanya tanggapan positif dari kepolisian soal surat izin keramaian untuk sepak bola ditanggapi serius oleh PSSI dan PT LIB. Kamis (4/2) PSSI dan LIB menggelar rapat. Membahas soal rancangan kompetisi baru dan pramusim.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan langsung memimpin rapat tersebut. Kurang lebih dua jam Direktur Kompetisi Sudjarno dan Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita memaparkan rancangan kompetisi baru dan pramusim secara detail. Termasuk waktu-waktu ideal penyelenggaraannya.

Lukita menyatakan, masalah waktu penyelenggaraan memang jadi poin urgen yang dibahas selain protokol kesehatan. Sebab, waktu penyelenggaraan ini berkaitan dengan banyak agenda sepak bola internasional. Ada kualifikasi Piala Dunia, SEA Games, hingga Piala AFC.

Nah, dari hasil rapat, diputuskan ada waktu yang berubah. Terutama masalah penyelenggaraan agenda pramusim. Jika sebelumnya direncanakan digelar setelah Lebaran, dari hasil rapat kemarin pramusim dimajukan. ’’Jadi, rencananya kami gelar sebelum puasa. Itu harus selesai sebelum Lebaran,’’ bebernya.

Waktu penyelenggaraan pramusim tersebut masih bisa berubah sewaktu-waktu. Bergantung situasi dan izin keramaian dari kepolisian. Di luar itu, format bisa berubah.

Nah, format pramusim kali ini tidak jauh berbeda dengan turnamen pramusim yang sudah ada di Indonesia. Misalnya Piala Presiden. ’’Hanya ada 20 klub kontestan yang dibagi di empat kota,’’ jelas Lukita kepada Jawa Pos setelah rapat.

Menurut dia, format itu paling ideal saat ini. Apalagi, rencananya semua pertandingan tetap disentralisasi di Pulau Jawa. ’’Jadi, kami mencoba empat kota itu,’’ katanya.

Selain itu, kompetisi musim 2021 akan digelar setelah Lebaran. Sekitar Mei mendatang. Formatnya tetap sama. Namun, kembali lagi, tetap melihat perkembangan situasi.

LIB mewacanakan, kompetisi baru, khususnya Liga 1, tetap akan menggunakan metode sentralisasi. Mirip dengan kompetisi sebelumnya yang akhirnya dihentikan karena tidak mendapat izin keramaian dari polisi. ’’Minimal di Pulau Jawa. Tapi, kami tetap masih melihat situasinya ya,’’ ungkapnya.

Mengenai jadwal Liga 1, LIB sudah menyesuaikan agenda-agenda internasional. Termasuk sisa pertandingan untuk timnas senior yang rencananya digelar Juni mendatang. Plus persiapan timnas U-23 untuk SEA Games. ’’Kami sudah diminta khusus oleh PSSI agar memperhatikan kebutuhan timnas ini,’’ ujarnya.

Dan, yang paling penting adalah Piala AFC. Sebagaimana diketahui, Indonesia punya dua wakil di event tersebut. Yaitu, Bali United dan Persipura Jayapura. LIB sudah mengatur jadwal sedemikian rupa agar tidak ada bentrok antara Liga 1 dan Piala AFC. ’’Contoh ketika Persipura main di AFC jangan sampai bentrok dengan Liga 1. Bentroknya seminimal mungkin kalau bisa,’’ harapnya.

Rencananya, Liga 1 akan lintas tahun. LIB sudah mematok kompetisi akan selesai dalam waktu sembilan bulan. Jika diputar Mei, kompetisi selesai awal 2022.

Pria asal Bandung itu menambahkan, selain membahas format dan waktu, protokol kesehatan jadi pembahasan serius dalam rapat kemarin. Terutama soal poin-poin yang diminta polisi.

Poin utama adalah pertandingan pramusim ataupun kompetisi baru Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 diadakan tanpa adanya suporter. Hal itu merupakan permintaan khusus dari kepolisian. ’’Kami juga diminta melihat agenda kamtibmas di tiap daerah yang berbeda-beda. Kami sudah sesuaikan itu dengan sistem,’’ katanya.

Berita dengan kategori