Pesan Moeldoko kepada AHY: Jadi Pemipin Harus Kuat, Jangan Baperan

Pesan Moeldoko kepada AHY: Jadi Pemipin Harus Kuat, Jangan Baperan

Terbaiknews - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Robertus Risky/ Jawa Pos)

– Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko angkat bicara mengenai isu kudeta dari pejabat pemerintahan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Moeldoko mengaku prihatin dengan isu yang tengah dihadapi oleh putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. ’’Saya sebenarnya prihatin lihat situasi ini. Karena saya bagian yang mencintai Partai Demokrat,’’ ujar Moeldoko dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (1/2).

Moeldoko juga berpesan kepada AHY untuk tidak melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait isu kudeta pimpinan Partai Demokrat ini. Hal itu karena Presiden Jokowi tidak tahu menahu. ’’Saya ingin mengingatkan sekali lagi jagan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali,’’ katanya.

Selain itu, Mantan Panglima TNI ini berpesan kepada AHY untuk tidak mudah baper atau terbawa perasaan terkait isu kudeta ini. Moeldoko berpesan AHY harus menjadi pemimpin yang kuat. ’’Jadi seorang pemimpin harus jadi pemimpin yang kuat, jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing,’’ ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan ada pihak yang ingin mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat. ’’Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat,’’ ujar AHY di Kantor Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Senin (1/2).

AHY mengatakan dirinya mendapat kesaksian dari kader-kader Partai Demokrat bahwa pihak yang ingin mengambil alih tersebut berasal dari lingkar kekuasaan pemerintah Joko Widodo (Jokowi). ’’Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Jokowi,’’ katanya.

AHY melanjutkan gerakan tersebut sudah menadapat dukungan dari sejumlah menteri di kabinet Jokowi. Sehingga hal ini harus disikapi secara serius oleh internal Partai Demokrat. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Berita dengan kategori