Nasib Kos-kosan Djadjang Nurdjaman: Dari 25, Cuma 6 Kamar Terisi

Nasib Kos-kosan Djadjang Nurdjaman: Dari 25, Cuma 6 Kamar Terisi

Terbaiknews - JawaPos.com-Djadjang Nurdjaman punya bisnis di luar lapangan. Salah satu usaha mantan pelatih...

JawaPos.com-Djadjang Nurdjaman punya bisnis di luar lapangan. Salah satu usaha mantan pelatih Persebaya Surabaya itu adalah kos-kosan. Lokasinya di Kota Kembang, Bandung.

—-

Kamar kos di Jalan Manisi, Kota Bandung, itu selalu ramai. Ada 25 kamar dari bangunan dua lantai tersebut. Semua penuh. Tidak ada yang kosong.

Maklum, lokasinya memang strategis. Tepat di belakang Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung. Mayoritas penghuninya merupakan mahasiswa UIN. Sebab, jarak antara kos dan kampus sangat dekat.

Kos khusus putri itu sudah dibangun tiga tahun lalu. Pemiliknya adalah legenda Persib Bandung yang saat ini melatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman.

Memang, kos tidak pernah sepi. Namun, itu dulu. Sebelum pandemi Covid-19 mewabah. Lalu, bagaimana kondisi saat pandemi? ’’Sekarang banyak yang kosong. Dari 25 kamar, hanya enam yang terisi,’’ kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu kepada Jawa Pos.

Mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut tak menampik bahwa pandemi menghantam usaha kosnya. ’’Mahasiswa sudah lama diliburkan. Hampir satu tahun nggak ada kuliah,’’ terang pelatih asal Majalengka itu.

Dampaknya, banyak penghuni kos yang memilih hengkang. Kondisi tersebut otomatis membuat pemasukan menurun drastis.

Djanur tak menampik penghasilan dari kosnya sebelum pandemi cukup lumayan. ’’Hasil dari kos sangat membantu sekali secara finansial,’’ ungkapnya.

Bayangkan, harga sewa satu kamar kos dipatok Rp 800 ribu per bulan. Jika ada 25 kamar dan semua terisi penuh, total pendapatannya Rp 20 juta per bulan.

Apalagi, kos milik Djanur bukan hanya itu. Masih ada satu tempat kos lagi. Lokasinya dekat kediamannya di Kota Bandung. Total ada 15 kamar dari kos tersebut. Hanya, kos itu sudah lama dibangun.

’’Kos yang dekat rumah itu sudah dibangun saat saya masih aktif jadi pemain. Sudah lama sekali ya,’’ terang pelatih kelahiran 30 Maret 1969 itu.

Namun, sama dengan kos lainnya, penghuninya masih sepi. Sejatinya, Djanur tidak mengira kalau kondisi seperti ini akan terjadi. Sebab, dia sudah punya pertimbangan matang mengapa memilih bisnis kos-kosan.

Memang, modal yang dikeluarkan cukup besar. Tapi, secara pengelolaan, kos-kosan lebih simpel. ’’Apalagi, saya ini kan bisa melatih di mana saja. Jadi, harus cari usaha yang bisa ditinggal. Yang pas ya memang kos-kosan,’’ ungkap Djanur.

Menurut dia, bisnis kos-kosan bisa diawasi dari mana saja. Tidak ribet. ’’Dan saya juga nggak perlu terjun langsung. Kalau bisnis lain, kalau pemiliknya nggak terjun langsung pasti susah. Toh bisnis kosan juga hitung-hitung investasi,’’ bebernya.

Djanur tidak salah. Sebab, harga properti setiap tahun selalu naik. Karena itu, dia sama sekali tidak masalah kalaupun saat ini bisnisnya sedang krisis. Toh, lagi pula, saat ini dia masih menerima gaji dari posisinya sebagai pelatih Barito Putera. Maklum, Djanur dikontrak Barito Putera sampai akhir musim 2022.

Berita dengan kategori