Menjawab Teka-teki Dentuman yang Terdengar di Malang

Menjawab Teka-teki Dentuman yang Terdengar di Malang

Terbaiknews - BENDA ANTARIKSA: Meteorit yang jatuh di Dusun 5 AstomulyoLampung Tengah. (DOKUMENTASI ITERA)

Tak Ada Meteorit Jatuh, Tak Ada Anomali Seismik

– Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum bisa memastikan penyebab dentuman di Malang kemarin dini hari (3/2). Koordinator Bidang Kehumasan Lapan Jasyanto menjelaskan, pihaknya sudah mengecek di situs pemantauan benda jatuh milik Lapan, tetapi tidak ada informasi adanya laporan meteor jatuh.

“Kami (Lapan, Red) ada situs yang deteksi benda jatuh antariksa,” katanya tadi malam (3/2).

Situs itu bisa diakses di http://orbit.sains.lapan.go.id. Saat dipantau tadi malam, ada keterangan empat benda jatuh yang melintasi wilayah Indonesia. Termasuk dengan prediksi jatuhnya sampai ke bumi.

Misalnya, benda jatuh bernama Ariane 5 DEB milik Prancis. Tadi malam pukul 21.06 benda jatuh itu berada di ketinggian 1.198 km dari permukaan bumi dan diperkirakan jatuh di bumi pada 15 Februari.

Dentuman misterius serupa terjadi di sejumlah wilayah tanah air. Misalnya, di lokasi tanah gerak di Sukabumi, Jawa Barat.

Sementara itu, yang terjadi di Dusun 5 Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, pada 28 Januari lalu, tim peneliti dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) memastikan batu asing yang menghantam rumah salah satu warga adalah sisa batu meteor yang sampai ke bumi atau meteorit.

Ada Asteroid Besar Menuju Bumi, NASA Beri Peringatan Bahaya

Hal tersebut dilihat dari kandungan batuan yang secara langsung diteliti oleh dua peneliti Itera di lokasi penemuan, Jumat (29/1). Yaitu, dosen program studi sains atmosfer dan keplanetan Robiatul Muztaba SSi MSi yang juga peneliti di Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) dan dosen teknik geologi Danni Gathot Harbowo SSi MT.

“Sesuai ciri-cirinya, batu tersebut mengandung unsur logam atau stony-iron dan sudah kami uji dengan magnet. Ketika ditemukan pemilik rumah, batu tersebut dalam kondisi hangat, itu merupakan dampak bebatuan yang bergesekan dengan atmosfer. Ada proses pembakaran di sana,” ujar Robiatul seperti dilansir Radar Lampung.

Rupanya, warga di Kampung Mojopahit, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah, juga heboh dengan penemuan batu serupa dengan berat 3 ons. Batu itu ditemukan di dalam kamar milik putra Satinem. Genting rumah pun pecah dan seprai berikut kasurnya gosong.

Istri Soleh itu menuturkan bahwa dirinya juga mendengar suara gemuruh pada Kamis malam (28/1) sekitar pukul 22.00 WIB. ’’Saya sendirian di rumah karena suami kerja keluar rumah dan tak ada yang terjadi,” ceritanya.

Menjawab Teka-teki Dentuman yang Terdengar di Malang
BENDA ANTARIKSA: Sukirno, Dusun 5 Astomulyo, menunjukkan benda meteorit. Jatuhnya meteorit itu menimbulkan suara gemuruh yang mengagetkan warga. (NANDO/RADAR LAMPENG)

Jasyanto menegaskan, situs pemantauan milik Lapan hanya menunjukkan lintasan, termasuk prediksi jatuhnya di bumi. Empat benda jatuh dari angkasa yang terdeteksi di website Lapan tadi cuma melintasi kawasan Indonesia. Titik jatuhnya tidak di wilayah tanah air.

Hingga saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga belum bisa memastikan sumber suara dentuman tersebut. Dari kedeputian geofisika, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono menyatakan bahwa tidak ada anomali seismik yang terjadi sekitar Rabu dini hari di Malang.

Hal itu berdasar pantauan data seismik pada jaringan sensor BMKG di Pandaan pada pukul 00.50 sampai 01.18 WIB serta pukul 03.00 sampai 03.22 WIB. ’’Bagi teman-teman di Malang yang mendengar suara dentuman misterius, ini catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik,” kata Daryono.

Suara dentuman tersebut juga sulit dikatakan sebagai fenomena meteorologis atau akibat cuaca. ’’Sejauh ini kami belum menganalisis fenomena tersebut,” kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachry Radjab kemarin.

Saksikan video menarik berikut ini:

Berita dengan kategori