Kalau Lihat Data ini, Covid-19 di RI Lebih Parah dari India

Kalau Lihat Data ini, Covid-19 di RI Lebih Parah dari India

Terbaiknews - JakartaCNBCÂIndonesia -ÂIndonesia sah menjadi negara Asia dengan kasus kumulatif...

Jakarta, CNBCÂIndonesia -ÂIndonesia sah menjadi negara Asia dengan kasus kumulatif terbanyak setelah India dan Iran. Total penderita Covid-19 di dalam negeri sudah tembus lebih dari 1 juta orang di akhir Januari lalu.

Namun melihat perkembangan pandemiÂCovid-19 kurang lengkap jika hanya memperhatikan total kasus kumulatif karena setiap hari ada pertambahan kasus infeksi baru, meninggal dan jumlah orang yang sembuh. Dengan ketiga indikator tersebut, setidaknya pemahaman terkait perkembangan pandemiÂbisa menjadi lebih jelas.Â

Apabila dilihat dengan seksama maka kondisiÂCovid-19 di Indonesia termasuk yang paling memprihatinkan jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lain yang juga memiliki ukuran populasi besar (lebih dari 50 juta).Â


Kendati kasus kumulatif di Indonesia masih jauh di bawah India dan Iran tetapi kasus aktif di IndonesiaÂmencapai lebih dari 170 ribu orang atau hampir 16% dari total kasus kumulatif.Â

Tingkat kasus aktif di Indonesia menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan 9 negara Asia lain yang populasinya mencapai lebih dari 50 juta jiwa. Jumlah kasus orang yang sembuh sudah mencapai lebih dari 80% dari total kasus. Namun masih di bawah rata-rata sembilan negara lain yang mencapai 90%.

Mortality Rate atau tingkat kematian di RI juga tercatat mencapai 2,8% di atas rata-rata negara lain yang memiliki populasi besar di angka 2,4%.Â

Bahkan untuk kasus aktif di Indonesia yang total kasus kumulatifnya baru 1 juta lebih tinggi dibanding kasus aktif di India yang total kasus kumulatifnya mencapai 10 juta. Tingkat kesembuhan di India mencapai 97,1%.Â

Berbeda dengan India yang jumlah kasusnya terus menurun, tren pertambahan infeksi Covid-19 secara harian di Tanah Air masih terus mengalami kenaikan. KeterisianÂtempat tidur di berbagai rumah sakit rujukan di Indonesia sudah melampaui 70%.Â

India terlihat berhasil menjinakkan pandemiÂdi sini. Jumlah kasus aktif di India mencapai puncaknya pada September tahun lalu. Kala itu kasus aktif mencapai 1 juta orang. Namun setelah itu kasus aktif terus menurun.Â

Berbagai studi yang dipubikasikan oleh ilmuwan lokalnya menyebut keberhasilan dalam menjinakkan pademi ini berkat kebijakan lockdownÂyang dilakukan pemerintah sejak Maret tahun lalu.Â

Tanpa lockdown India disebut bakal mencapai kasus aktif lebih dari 14 juta dan sebanyak 2,6 juta orang diperkirakan bakal meninggal akibat Covid-19. Fakta menarik lainnya adalah jumlah orang yang memiliki antibodi Covid-19 di New Delhi jumlahnya tergolong banyak.

Pada Agustus tahun lalu, survei pertama dilakukan oleh pemerintah Delhi. Hasilnya 29,1% orang yang disurvei memiliki antibodi. Angka tersebut turun menjadi 25,1% pada September dan menjadi 25,5% pada Oktober.

Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) juga telah melakukan serosurvey pada bulan Juli, dimana antibodi telah terdeteksi pada 23% dari total orang yang disurvei. Menariknya kenaikan proporsi orang yang memiliki antibodi Covid-19 ini justru terjadi saat kasus infeksi harian melandai.

Hingga kemarin (26/1/2021) India melaporkan kurang dari 10 ribu kasus baru infeksi Covid-19. Angkanya turun drastis dibandingkan dengan bulan September di tahun 2020 yang hampir mencapai 100 ribu kasus infeksi dalam sehari.

Kenaikan proporsi orang yang memiliki antibodi Covid-19 saat kasus infeksi harian terus menurun membuat ilmuwan dan epidemiolog berpendapat bahwa sebenarnya lebih banyak orang yang terjangkit penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini daripada yang dilaporkan.

Ada kemungkinan besar bahwa kasus tanpa gejala lebih banyak terjadi dibandingkan kasus yang dilaporkan dengan gejala, sehingga hal tersebut luput dari pemantauan dan tes.

Menurut salah seorang ahli dari bernama Dr Shobha Broor selaku mantan kepala mikrobiologi di AIIMS, hasil survei serologis tersebut mengindikasikan banyak kasus tanpa gejala yang terjadi dan New Delhi semakin dekat dengan fenomena kekebalan komunitas atau herd immunity.

Berita dengan kategori