Berita Lokal
LiveStream
Rss
Jakarta, IDN Times - Indonesia diprediksi bebas dari pandemik COVID-19 dalam waktu 10 tahun bila dihitung berdasarkan kecepatan vaksinasi di dunia yang dianalisis dari database Bloomberg.
Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan jika analisis berdasarkan kecepatan vaksinasi di Indonesia, maka prediksi itu meremehkan kemampuan Indonesia.
"Mereka hanya underestimate pada kita, kecepatan vaksinasi kita berdasarkan data bisa bersaing dengan negara lain kok, India, Bangladesh, bahkan Amerika," ujarnya dalam webinar Bersatu Melawan COVID-19 dipantau daring, Senin (8/2/2021)
1. Pemerintah dinilai konsekuen menjalankan program vaksinasi COVID-19
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban (IDN Times/Dini Suciatiningrum) Zubairi mengatakan pemerintah konsekuen terhadap vaksinasi COVID-19 yang sedang berlangsung di tanah air. Dia mengatakan Ketua Satuan Tugas atau Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo rutin mendengarkan masukan dari berbagai pihak termasuk IDI.
"Sebelumnya tiap minggu malam, ini bahkan sudah dua pekan ini hampir tiga kali seminggu. Kita melaporkan secara rinci serta memberikan masukan pada Pak Doni Monardo," ujarnya.
2. Tidak ada virus yang benar-benar hilang dari dunia
Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja) Zubairi menegaskan tidak ada virus yang benar-benar hilang dari dunia. Dia mencontohkan influenza masih ada meski sudah ada vaksin, bahkan Amerika saja belum bebas influenza meski sudah memakan korban puluhan ribu orang tiap tahunnya.
"Selain itu HIV/AIDS, hingga saat ini belum ada negara di dunia maju yang bisa mengatasinya sejak kasus pertama dilaporkan pada 1981, padahal sudah 40 tahun tapi masih banyak kasusnya,” imbuh dia.
3. Indonesia bersama Rusia dan India negara paling bontot bisa bebas pandemik COVID-19
Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times. IDN Times/Herka Yanis Dilansir Strait Times, database yang memprediksi kapan sebuah negara bisa bebas dari pandemik COVID-19 di dunia, Indonesia bersama Rusia dan India menjadi negara paling bontot untuk bisa bebas dari pandemik COVID-19.
Sementara Tiongkok diperkirakan harus menghabiskan 5,5 tahun agar bisa terbebas dari virus berbahaya tersebut.
Strait Times mengatakan, bisa saja pandemik COVID-19 berakhir lebih cepat dari perkiraan mengacu pada distribusi vaksin yang terus meningkat.
Namun, masalah perekonomian dunia dapat menyebabkan terkendalanya vaksinasi dunia, terlebih bagi negara-negara yang tergolong miskin atau tidak mampu.
"Proyeksi tersebut menempatkan negara-negara kaya di bawah tekanan intensif untuk membagikan stok vaksin mereka, meskipun publik mungkin tidak mendukung kemurahan hati tersebut," tulisStrait Timespada Sabtu (6/2/2021).
