Ekonomi Jakarta Membaik meski Masih Minus di Akhir Tahun 

Ekonomi Jakarta Membaik meski Masih Minus di Akhir Tahun 

Terbaiknews - JakartaIDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi DKI...

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal IV tahun 2020 masih terkontraksi atau minus 2,14 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).

Kendati demikian, perekonomian Jakarta masih menunjukkan tren perbaikan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada kuartal III tahun 2020 perekonomian Jakarta terkontraksi sebesar minus 3,82 persen, namun pada kuartal keempat 2020, kembali tumbuh positif 2,54 persen dibanding kuartal sebelumnya.

"Secara q-to-q pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta itu meningkat sebanyak 2,54 persen. Artinya, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada triwulan IV lebih baik dari pada triwulan III," kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga di laman BPS DKI, Sabtu (6/2/2021) dilansir dari ANTARA.

1. PDRB Jakarta secara tahunan masih minus

Ekonomi Jakarta Membaik meski Masih Minus di Akhir Tahun Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Di sisi lain, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi atau laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta masih terkontraksi minus 2,36 persen selama Januari hingga Desember 2020 (year-to-date).

Penghitungan itu dihasilkan dari perbandingan dengan tren pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada Januari hingga Desember 2019.

2. PDB Indonesia anjlok dibanding 2019

Ekonomi Jakarta Membaik meski Masih Minus di Akhir Tahun ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sementara secara nasional, BPS DKI melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2020 juga terkontraksi atau minus sebanyak 2,07 persen.

Realisasi PDB Jakarta ini anjlok dibandingkan 2019 yang tumbuh 5,02 persen. Kontraksi ekonomi ini dipicu oleh pandemik COVID-19 yang mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.

3. Sesuai prediksi pemerintah

Ekonomi Jakarta Membaik meski Masih Minus di Akhir Tahun Ilustrasi Penurunan/Bearish (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan proyeksi pemerintah yang berada di kisaran minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen. Namun pertumbuhan ini berada di bawah ekspektasi Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB) yang sama-sama memperkirakan Indonesia akan tumbuh minus 2,2 persen.

Pertumbuhan minus 2,07 persen lebih baik jika dibandingkan Singapura yang pertumbuhannya minus 5,8 persen ataupun Filipina yang terkontraksi minus 9,5 persen. Bahkan, Amerika Serikat mengalami pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus 3,5 persen dan Uni Eropa minus 6,4 persen.

Berita dengan kategori