Covid-19 di Gresik Cukup Tinggi, Khofifah Minta Percepat Vaksinasi

Covid-19 di Gresik Cukup Tinggi, Khofifah Minta Percepat Vaksinasi

Terbaiknews - MEMANTAU LANGSUNG: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Gresik untuk melihat progres pelaksanaan vaksinasi pada Sabtu (30/1). (Galih Wicaksono/Jawa Pos)

JawaPos.com – Kasus aktif Covid-19 di Kota Pudak masih cukup tinggi. Data sampai Jumat (29/1), jumlah kasus aktif sebanyak 326 orang. Kasus aktif adalah pasien terkonfirmasi positif virus korona yang sedang menjalani perawatan. Jumlahnya diketahui dari pengurangan jumlah total pasien terinfeksi Covid-19 dengan jumlah total pasien sembuh dan meninggal dunia.

Padahal, kasus aktif di Kabupaten Gresik pernah menyentuh angka 17 saja. Tepatnya, pada 17 Desember 2020. Namun, ternyata kasus aktif tersebut berangsur-angsur terkerek naik. Kondisi itu pun mesti menjadi perhatian serius satgas Covid-19. Warga juga harus tetap disiplin protokol kesehatan (prokes).

Selain data kasus aktif, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia setiap hari terus bertambah. Sejauh ini, sudah 317 orang yang meninggal sejak pandemi mewabah awal tahun lalu. Kasus pasien positif meninggal pertama di Gresik tercatat pada 29 Maret 2020.

Satgas terus mengimbau masyarakat agar patuh prokes. Selain itu, mereka melakukan operasi yustisi secara masif. Program vaksinasi untuk dapat menekan persebaran Covid-19 juga terus bergerak positif. Vaksinasi untuk para tenaga kesehatan (nakes) di Gresik telah mencapai 62 persen atau sudah 4.532 orang yang tervaksin. Pemprov Jatim pun mendorong agar vaksinasi dipercepat.

Dalam kunjungan ke Gresik pada Sabtu (30/1), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta fasilitas kesehatan (faskes) ditambah. Tujuannya, cakupan penyaluran vaksin bisa semakin cepat. ’’Selain terus mengawasi penerapan 3M, pemerintah mendorong kegiatan vaksinasi bisa dipercepat,’’ kata Khofifah saat mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) RS Semen Gresik dan Puskesmas Alun-Alun.

Saat ke Gresik tersebut, Khofifah didampingi Wabup Moh. Qosim, Plt Sekda Gresik Abimanyu Pontjoatmojo, dan Kepala Dinkes drg Syaifudin Ghozali. Selain melihat langsung proses vaksinasi, gubernur mengapresiasi tempat menyimpan vaksin. ’’Pak Presiden menghendaki pemberian vaksin bisa selesai 12 bulan dari sebelumnya yang direncanakan 15 bulan,” katanya.

Jadi Bu Bos Bengkel, Tepergok Serong, Kini Terapis Panti Pijat Lagi

Saat ini di Gresik terdapat 52 faskes yang terdiri atas 18 rumah sakit, 2 klinik, dan 32 puskesmas untuk melayani vaksinasi. Jumlah itu akan ditambah. ’’Penambahan faskes rencananya dilakukan Februari ini. Total kami rencanakan ada 100 faskes. Selain faskes, untuk percepatan ditambah sekitar 1.000 vaksinator,’’ ujar Ghozali.

Mantan kepala Puskesmas Bungah itu mengatakan, saat ini sudah tersedia 12.200 vaksin untuk Gresik. Jumlah itu dikirim empat kali dari provinsi. Dengan jumlah vaksin tersebut, penambahan faskes mesti segera dilakukan. ’’Untuk Februari, kami mengusulkan vaksin lagi. Sasarannya TNI-Polri dan pelayan publik serta nakes yang belum terdaftar,” paparnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Berita dengan kategori