Catat! Ini 8 Program Green Energy Pertamina

Catat! Ini 8 Program Green Energy Pertamina

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya...

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya memiliki 8 program dalam pengembangan green energy.

"Trennya sudah mulai meningkat dengan EBT (energi baru dan terbarukan) di dalam Indonesia sudah 11% dan akan ditingkatkan sesuai target. Beberapa inisiatif sudah bagus karena ada hal-hal yang dilakukan secara bersama seluruh stake holder," ujar Nicke dalam "Energy Outlook 2021: Bedah Nasib Sektor Energi di Tengah Ketidakpastian" di CNBC Indonesia, Kamis (04/02/2021).

Dia merinci 8 program tersebut antara lain:


Pertama, green refinery. Menurut Nicke, kilang bahan bakar minyak (BBM) Pertamina di Dumai dan Plaju yang sudah ada akan dikonversi menjadi green refinery yakni mengolah BBMÂdari bahan baku sawit. Hal ini dilakukan supaya supply chain menjadi efektif.

Kedua, pengembangan bio energy. Hal ini dilakukan dengan mencampur bahan bakal fosil dengan minyak sawit maupun metanol dan etanol. Selain itu, juga akan mengembangkan bio crude, yakni penggunaan ganggang laut untuk menggantikanÂcrude oil.

Ketiga, pengembangan geothermal (panas bumi). Saat ini baru 7% yang sudah dikembangkan.

"Tentu dengan kompetensi Pertamina, maka pengembangan geothermal akan dikembangkan bersama dengan Geodipa dengan melakukan konsolidasi aset geothermal BUMN dan negara," ujarnya.

Keempat, pengembangan green hydrogen yang akan dialirkan ke kilang Dumai dan Plaju untuk biodiesel dan bio avtur.

"Tentu ini bisa menghasilkan green hydrogen yang banyak," ujarnya.

Kelima, pengembangan baterai mobil listrik (electric vehicle). Hal ini dilakukan karena potensi cadangan mineral untuk baterai masih sangat besar. Program ini dilakukan dengan sinergi dengan PT Aneka Tambang Tbk, PTÂInalumÂ(Persero) dan juga dengan PTÂPLNÂ(Persero).

"Kami kembangkan dari hulu ke hilir, dari tambang, refinery, bangun pabrik cathode (katoda), battery cell, sampe ke recycling. Jadi, Indonesia bisa jadi pusat pengembangan baterai regional," ujarnya.

Keenam, pengembangan gasifikasi. Program ini dengan mendorong industri gas yang terbagi pada tiga hal, yakni mobility, elektrifikasi, dan untuk industri. Gasifikasi akan ditingkatkan dengan infrastruktur midstream dan downstream (hilir).

Ketujuh, pengembangan energi baru terbarukan terutama dari biogas, limbah sawit dan biomassa. Selain itu, pemerintah juga akan mendorong penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Tahun lalu sudah hampir 100 SPBU milik Pertamina menggunakan PLTS dan tahun ini semua SPBU diharapkan sudah green. Di sejumlah kilang kita, di Plaju, Dumai, Balongan, juga sudah memakai PLTS dan di semua aset kita ini akan menambah energi terbarukan," ujar Nicke.

Adapun program kedelapan adalah circular carbon economy. Program ini akan mengembangkan penggunaan emisi karbon untuk keperluan lain.

"Di Jambaran Tiung Biru kita utilisasi dan diinjeksikan ke lapangan hulu Sukowati dan Gundih untuk menggunakan teknologi carbon capture, yang tentu kita harapkan dengan teknologi ini akan bisa meningkatkan migas di dua lapangan ini," ujarnya.

"Selain itu potensi besar ada di Natuna. Hal ini bisa di-capture dan diutilisasi di hulu," ujarnya.


[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Berita dengan kategori