Banjir, Akses Surabaya–Madiun Ditutup

Banjir, Akses Surabaya–Madiun Ditutup

Terbaiknews - ILUSTRASI: Jalan terendam banjir (RIANA SETIAWAN/JAWA POS )

– Banjir menenggelamkan jalan nasional di ruas Bandarkedungmulyo, Jombang, kemarin (5/2). Ketinggian air mencapai 70 sentimeter. Akibatnya, akses Surabaya–Madiun ditutup untuk sementara.

Banjir di Bandarkedungmulyo kemarin sebenarnya memasuki hari kedua. Namun, belum ada tanda-tanda bakal surut. Sebaliknya, ketinggian air semakin naik. ”Sejak tadi malam pukul 01.00 kami tutup semua. Jadi, kesepakatan tadi malam, Kasatlantas, saya (Kapolres), dan atas seizin Dirlantas itu kami tutup total,” terang Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jombang Jumat sore (5/2).

Selanjutnya, dilakukan rekayasa arus lalu lintas. Kendaraan dari arah Surabaya diarahkan masuk tol. Ada juga yang lewat jalur Blimbing, Gudo. Sementara itu, pengendara dari Mengkreng yang mengarah ke Surabaya dialihkan lewat jalur Kertosono arah Jatikalen tembus wilayah Kecamatan Plandaan. ”Jadi, jalur nasional kami tutup terlebih dulu. Alhamdulillah, ada jalur alternatif yang bisa dilewati. Yang penting, arus masih lancar,” bebernya.

Ketinggian air di sejumlah titik kemarin mencapai 1,5 meter. Tak pelak, ratusan warga mulai dievakuasi ke tempat pengungsian. ”Sampai siang ini tadi, jumlah warga yang mengungsi sekitar 500 orang. Sebagian juga mengungsi ke rumah sanak saudaranya,” terang Lukman Hakim, kepala Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, di lokasi pengungsian kemarin.

Banjir itu dipicu jebolnya tanggul afvoer Besuk. Masing-masing di Dusun Kedunggabus, Kedungasem, dan Plosorejo. Lokasi jebol paling parah terdapat di Dusun Plosorejo. Tanggul yang jebol memanjang hingga sekitar 40 meter.

Jembatan Ambles di Jateng

Di Jawa Tengah, pengalihan arus dilakukan karena Jembatan Rembun di perbatasan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang diperbaiki. Proses perbaikan diperkirakan memakan waktu dua bulan. Pantauan Jawa Pos Radar Semarang, kendaraan berat dari arah Jakarta maupun Semarang dialihkan lewat tol.

Perwakilan Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah 1 Jawa Tengah I Nyoman Yasmara menjelaskan, jembatan jenis callender hamilton (CH) atau jembatan dengan rangka baja itu dibangun pada 1977. Panjang jembatan 50,6 meter dan lebar kurang lebih 6 meter.

Ribuan Rumah di Jombang Terendam Banjir

Rabu (3/2) pukul 19.40, satu sisi jembatan itu ambles (sisi selatan, arah Semarang–Jakarta). Akibatnya, polisi harus merekayasa arus lalu lintas malam itu dengan memberlakukan sistem contraflow (penggunaan satu jalur untuk dua arus) di jembatan sisi utara (arah Jakarta–Semarang).

Belum diketahui secara pasti penyebab amblesnya jembatan yang terletak di jalan nasional itu. Namun, secara usia, kata dia, jembatan tersebut memang sudah waktunya diganti. ’’Sebenarnya kami sedang memproses persiapan penggantian jembatan ini. Ternyata malam kemarin sudah ambles,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang di lokasi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro menyarankan, kendaraan lokal dan pribadi bisa melalui jalur alternatif. Yakni, rute Sragi–Tumbal dan keluar di Comal. ’’Sambil menunggu hasil investigasi ataupun hasil inspeksi terhadap kekuatan jembatan yang sisi utara,’’ tuturnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Berita dengan kategori