Ada Kabar Baru Donald Trump Soal Pemakzulan Presiden AS

Ada Kabar Baru Donald Trump Soal Pemakzulan Presiden AS

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat berita....

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat berita. Kali ini masih terkait kelanjutan pemakzulan dirinya sebagai presiden AS.

Meski sudah tak menjabat lagi, proses persidangan pemakzulan Trump masih berjalan. Saat ini proposal diserahkan dari DPR AS ke Senat. Trump pun terancam tak bisa kembali mencalonkan diri sebagai presiden di 20204 jika benar dimakzulkan.


Kali ini, Trump dikabarkan menolak permintaan dari Partai Demokrat untuk bersaksi pada persidangan pemakzulannya di Senat AS 9 Februari nanti. "Presiden tidak akan bersaksi dalam proses inkonstitusional," kata penasihat Trump Jason Miller kepada Reuters pada Kamis (4/2/2021).

Hal senada juga dikemukakan pengacara Trump, Bruce Castor dan David Schoen, dalam surat terbuka. Mereka juga menolak dakwaan pemakzulan dan menegaskan bahwa klaim kekalahan Trump pada 3 November adalah hasil dari penipuan berdasar ke Amandemen Pertama Konstitusi AS.

Sebagaimana diketahui, Trump mencetak sejarah dengan dua kali dimkazulkan DPR AS. Pertama, ia dimakzulkan karena tudingan menyalahgunakan kekuasaan guna menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di 2019.

Namun dalam pemakzulan pertama, meski diketok DPR AS, pemakzulan tak pernah benar-benar digubris Senat. DPR AS saat itu dikuasai partai oposisi Trump, Demokrat dan Senat dikuasai partai pendukungnya Republik.

Di pemakzulan kedua yang terjadi akhir 2020, DPR AS menuding Trump menghasut pemberontakan ketika pengusaha itu mendesak pendukungnya untuk "melawan" kekalahannya di pemilu. Trump menuding pemilu curang.

Ini berakibat penyerbuan ke gedung kongres The Capitol Hills pada 6 Januari yang menyebabkan lima orang tewas, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol. Ketika itu parlemen AS dan Wakil Presiden Mike Pence tengah melakukan sidang untuk mensahkan hasil pemilu.

Beberapa senator mengatakan akan menjadi ide yang buruk bagi Trump untuk bersaksi. Senator Republik Lindsey Graham, sekutu vokal Trump, mengatakan kepada wartawan hal tersebut tak mendesak dilakukan.

"Saya tidak berpikir itu akan menjadi kepentingan siapa pun," katanya.

Pengacara Trump dan sebagian besar senator Republik telah menantang konstitusionalitas persidangan. Mereka mengatakan Senat tidak memiliki kewenangan untuk menyidangkan kasus tersebut karena Trump telah meninggalkan jabatannya dan tidak dapat dicopot.


[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Berita dengan kategori