234 Perawat Wafat, Masih Percaya Covid-19 Rekayasa?

234 Perawat Wafat, Masih Percaya Covid-19 Rekayasa?

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia- Persatuan Perawat Nasional Indonesia mencatat hingga saat ini sudah ada 234...

Jakarta, CNBC Indonesia- Persatuan Perawat Nasional Indonesia mencatat hingga saat ini sudah ada 234 perawat yang meninggal dunia akibat terpapar virus Covid-19. Bukan hanya itu PPNI juga mencatat dan ada lebih dari 5.000 orang yang terinfeksi virus tersebut, bahkan bisa 30% dari perawat yang bekerja diperkirakan terkena virus ini.

"Tapi faktualnya pasti lebih banyak, di DKI Jakarta saja salah satu rumah sakit di Jakarta selatan dari 1.200 orang tenaga kesehatan ada 400 yang terinfeksi, ada di RS di Jakarta pusat dari 2.000 orang tenaga kesehatan ada 500 yang terinfeksi, kira-kira 30% dari mereka sudah terinfeksi,"ujar Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah kepada CNBC Indonesia, Jumat (05/02/2021).

Apalagi dengan peningkatan pasien yang membuat tingkat keterisian rumah sakit semakin tinggi, karena makin banyak pasien yang dirawat. Ini juga memberikan dampak pada petugas kesehatan beban kerja yang cukup tinggi mereka harus mengurangi libur yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.


"Untuk mengisi kebutuhan tenaga karena meningkatnya jumlah kasus, ada beban fisik dan psikologis. Kewaspadaan harus meningkat dan ini memberikan beban psikologis yang tinggi pada mereka," ujarnya.

Kemudian perlindungan dari pengaturan jam kerja yang sama di setiap fasilitas kesehatan agar tidak terjadi kelelahan. Pasalnya, hingga saat ini penerapan jam kerja di setiap fasilitas kesehatan berbeda, padahal dibutuhkan kondisi kesehatan optimal untuk bekerja.

Dia juga mengungkapkan ketika isu pemangkasan insentif beredar tenaga kesehatan sempat khawatir dan gelisah karena peningkatan kasus membuat beban semakin berat. Dia menyebutkan dua hari sebelum diklarifikasi oleh pemerintah terkait insentif, timbul kegelisahan dan berbagai pertanyaan dari kalangan tenaga kesehatan khususnya perawat.

"Di kalangan kami banyak pertanyaan protes dan segala macam untuk disampaikan ke pemerintah. Kami bersyukur tidak jadi diturunkan atau dipotong. Kami memberikan apresiasi, walaupun isunya keras sekali dan membuat gelisah," katanya.


[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Berita dengan kategori