Terdampak Pandemi, Pengusaha Perhotelan Minta Pemerintah Ringankan Beban Produksi dan Pajak

Terdampak Pandemi, Pengusaha Perhotelan Minta Pemerintah Ringankan Beban Produksi dan Pajak

Terbaiknews - KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta meminta pemerintah untuk...

, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta meminta pemerintah untuk meringankan beban produksi hotel di masa pandemi Covid-19.

Keringanan pajak juga menjadi harapan dari industri perhotelan agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami berharap pemerintah meringankan biaya produksi seperti biaya listrik, pajak. Jangan ngejar pajak terlalu kuat lagi,” kata Ketua PHRI Jakarta, Sutrisno saat dihubungi via telepon.

Menurut dia, selama masa pandemi Covid-19 industri perhotelan makin sulit mengembangkan bisnis.

PHRI Jakarta: Kalau PSBB Diperpanjang Terus, Industri Perhotelan Bisa Mati

Apalagi, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin membuat industri perhotelan terpuruk.

“Keringanan pajak itu jangan mengejar hotel dan restoran. Kalau dikejar mati dia (industri perhotelan),” kata Sutrisno.

Industri perhotelan juga meminta pemerintah tak menyamaratakan peraturan terkait PSBB. Pasalnya, industri perhotelan sangat terdampak PSBB.

“Memang dalam kondisi yang sulit apalagi dengan PSBB yang diperpanjang-diperpanjang lagi. Saya baca PSBB mau diperpanjang sampai Maret. Kalau PSBB diperpanjang itu industri perhotelan bisa mati,” ujar Sutrisno.

Sebelumnya, fenomena pemilik hotel menjual hotel muncul di Jakarta. Hotel-hotel dijual di sejumlah marketplace.

Hotel-hotel di Jakarta Dijual di Marketplace akibat Pandemi Covid-19, Ada yang Harganya Rp 2,7 Triliun

Hotel-hotel yang dijual seperti Hotel Goodrich (Jakarta Selatan), Ibis Bujet Hotel Tanah Abang (Jakarta Pusat), dan Le Meredien (Jakarta Pusat).

Berita dengan kategori