BEKASI, - Palang Merah Kota Bekasi sudah melatih tiga tenaga ahlinya untuk menangani proses pengambilan plasma konvalesen dari pendonor.
Menurut Kepala Bagian Pelayanan Donor Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Kota Bekasi Liza Nodya Chintadini, tiga tenaga ahli tersebut akan mengoperasionalkan perangkat plasma konvalesen yang baru saja dimiliki PMI Kota Bekasi.
"Walaupun kami masih punya satu alat, tetapi kami sudah ada tiga orang yang dilatih untuk mengoperasikan alat ini," kata Liza, Jumat (5/2/2021).
Ini Hotline dan Syarat Donor Plasma Konvalesen Covid-19 di Jakarta
Liza mengatakan, anggota PMI Kota Bekasi sudah menjalani pelatihan di Unit Transfusi Darah Pusat (UTPD) DKI Jakarta. Pelatihan tersebut dilakukan pada 25-28 Januari tahun ini.
Menuju Liza, pelatihan khusus untuk pengambilan plasma kovalesen pendonor sangat diperlukan. Sebab, cara penanganannya berbeda dengan pengambilan darah pada umumnya.
Alat yang digunakan juga khusus, sehingga pendonor tak bisa sembarang orang.
"Dari SDM kami harus ada pelatihan khusus, baik alat, persyaratan, kriteria menjadikan plasma kualitas yang baik," jelas Liza.
Hingga saat ini, Liza dan jajarannya masih melakukan persiapan secara teknis sebelum menerima layanan donor plasma konvalesen secara luas. Sebelumnya, permintaan plasma konvalesen yang ditujukan ke PMI Kota Bekasi harus dialihkan ke PMI Kabupaten Bekasi.
Menko PMK Sebut Donor Plasma Konvalesen Meningkat
DiberitakanKompas.com, 5 Januari 2021, Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS dr Tonang Dwi Ardyanto mengungkapkan, plasma konvalesen sudah dikenal sejak lama sebagai sebuah metode terapi.
Menurut dia, terapi ini berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi akan membentuk antibodi di tubuhnya setelah sembuh.