Ketua PBNU Minta Polisi Hati-hati Usut Kasus Pasar Muamalah yang Transaksi Pakai Dinar dan Dirmah

Ketua PBNU Minta Polisi Hati-hati Usut Kasus Pasar Muamalah yang Transaksi Pakai Dinar dan Dirmah

Terbaiknews - DEPOKKOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud meminta kepolisian...

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud meminta kepolisian berhati-hati menangani kasus jaringan pasar muamalah yang dikelola Zaim Saidi.

"Ini persoalan hukumnya adalah mencetak uang dan menggunakan uang itu untuk transaksi, kemudian dicampur aduk dengan persoalan muamalah yang syariah ini," ungkap Marsudi dalam wawancaranya dengan jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono dalam program Aiman, Senin (8/2/2021).

"Persoalan yang kena hukum itu bukan muamalahnya, bukan pasar muamalahnya ini. Yang kena hukum adalah karena mencetak uang dan menggunakannya, ini yang nggak boleh. Yang lainnya boleh semua," jelasnya.

Transaksi dengan Dirham, Harga 2 Kg Telur Setara Rp 73.500 di Pasar Muamalah Depok

Marsudi satu suara dengan anggapan bahwa tidak dibenarkan seseorang menciptakan alat tukar dan menggunakannya untuk transaksi, ketika negara memiliki mata uang resmi dan bank sentral.

"Aturannya sudah jelas di sini, yang dikontrol oleh central bank, BI, itu aturannya individu-individu atau siapa saja tidak boleh mencetak uang," kata dia.

"Saya mengharapkan kiai-kiai, ustadz penggiat ekonomi syariah, dan para akademisi yang penggiat ekonomi syariah, untuk bisa mendampingi mereka dan mengarahkan mereka yang punya kreativitas semacam ini. Kreativitasnya jangan dibunuh. Ini kan kreativitas, membuat pasar," ujar Marsudi yang juga Sekretaris Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini.

Zaim Saidi sudah ditangkap Bareskrim Polri pada Kamis lalu. Ia disangkakan Pasal 9 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 dan Pasal 33 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Koin Dinar-Dirham di Pasar Muamalah Depok Disebut Dibagikan Via RT

Sebagai informasi, jaringan pasar muamalah Zaim Saidi, salah satunya di Depok, Jawa Barat, sudah beroperasi sejak lama. Namun baru kembali mendapatkan sorotan belakangan ini.

Pasar ini buka 2 pekan sekali, memperdagangkan aneka barang kebutuhan harian dan tetap menerima rupiah serta barter.

Namun, Zaim sebagai penggagas juga memperkenalkan koin dinar dan dirham yang ia produksi agar dijadikan salah satu alat tukar dalam pasar ini.

Berita dengan kategori